Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China Mobile yang merupakan operator jaringan seluler terbesar di dunia berdasarkan jumlah pelanggan, menargetkan dapat menggalang dana sebesar 56 miliar yuan setara US$ 8,8 miliar dalam rencana penawaran umum saham perdana (IPO) di bursa Shanghai
Mengutip Reuters (21/12), perusahaan berencana untuk menjual sebanyak-nya 845 juta saham dengan harga IPO di 57,58 yuan. Harga IPO China Mobile ini naik dari penetapan sebelumnya di 48,7 miliar yuan, yang dilakukan sebelum opsi penjatahan berlebihan dilaksanakan.
Setelah opsi penjatahan berlebihan dilakukan, dana yang dikumpulkan oleh China Mobile bisa mencapai 56 miliar yuan.
China Mobile yang juga terdaftar di bursa saham Hong Kong, menggelar IPO di Shanghai setelah dipaksa keluar dari Bursa Efek New York terkait pembatasan investasi AS. Mereka mengikuti saingannya, yakni China Telecom dan China Unicom, yang juga didepak dari bursa AS.
Baca Juga: Masuk Daftar Hitam AS, SenseTime Tetap Gelar IPO dan Incar Dana Hingga US$ 767 Juta
Sekadar informasi, delisting berasal dari keputusan era pemerintahan Presiden Donald Trump yang membatasi investasi di perusahaan teknologi China.
Kebijakan ini ternyata juga tetap dibiarkan dan tidak berubah oleh pemerintahan Joe Biden, di tengah berlanjutnya ketegangan antara Washington dan Beijing.