Sumber: Bloomberg | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - PHNOM PENH. Thailand mengebom sebuah kasino dan jembatan di Kamboja. Bentrokan antara negeri gajah putih ini dengan Kamboja terus berlanjut, menjelang pertemuan khusus para menteri luar negeri ASEAN pada Senin (22/12/2025) untuk membahas konflik tersebut.
Surat kabar The Nation Thailand melaporkan, mengutip keterangan pihak militer Thailand, pesawat tempur F-16 Thailand menyerang Jembatan O'Chik di provinsi Oddar Meanchey pada Jumat malam (19/12/2025). Jembatan itu terletak di jalan sekitar 62 kilometer dari perbatasan Thailand dan disebut-sebut sebagai jalur pasokan amunisi militer Kamboja.
Pesawat militer Thailand juga menyerang Kasino Thomoda dan menghancurkan pangkalan artileri yang terletak di distrik Veal Veng pada Sabtu (20/12/2025).
Baca Juga: Konflik Thailand-Kamboja: Sengketa Perbatasan Selama Satu Abad
Surat kabar Phnom Penh Post melaporkan, mengutip keterangan juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Maly Socheata, pada Minggu (21/12/2025), tentara Thailand menembaki wilayah Kamboja di beberapa daerah, termasuk Kuil Ta Mone Thom.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan telah berbicara dengan perdana menteri Kamboja dan Thailand tentang mencari cara untuk meredakan ketegangan, menurut sebuah unggahan di X. Malaysia saat ini menjabat sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan telah bertindak sebagai mediator dalam konflik tersebut.
Pertemuan ASEAN
Pertemuan ASEAN pada Senin (22/12/2025) akan jadi fokus untuk melihat kelanjutkan konflik Kamboja-Thailand ini. Menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia, Minggu (21/12/2025), di pertemuan ini, para menteri luar negeri ASEAN akan bertukar pandangan tentang situasi terkini antara Kamboja dan Thailand.
Baca Juga: Konflik dengan Kamboja Berlanjut, Thailand Berlakukan Jam Malam
Para menteri juga akan mempertimbangkan langkah-langkah yang mungkin diambil ASEAN untuk mendukung upaya yang sedang berlangsung menuju de-eskalasi dan penghentian permusuhan demi perdamaian dan stabilitas antara kedua negara anggota ASEAN dan kawasan yang lebih luas.
Menurut pemberitaan Bangkok Post, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Nikorndej Balankura, Sabtu (20/12/2025), Thailand diperkirakan akan mendesak Kamboja menyatakan gencatan senjata pada pertemuan ASEAN dan bergabung dalam upaya membersihkan ladang ranjau.
Presiden AS Donald Trump sempat mengancam kedua negara dengan pembatasan perdagangan pada Juli, bila keduanya tidak menghentikan pertempuran. Trump juga menginisiasi kesepakatan perdamaian Oktober lalu.
Baca Juga: Konflik Bersenjata Kamboja–Thailand Memasuki Hari ke-5, Trump Siap Turun Tangan
Bulan lalu, Thailand menangguhkan ketentuan perjanjian tersebut setelah tentaranya terluka dalam ledakan ranjau darat, yang menurut tentara Thailand baru saja ditanam oleh Kamboja. Kamboja menyangkal tuduhan tersebut.
Kedua negara tersebut berbagi perbatasan sepanjang 800 kilometer. Konflik tersebut telah menewaskan puluhan orang dan menyebabkan lebih dari setengah juta orang mengungsi sejak dimulai awal tahun ini.













