Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Irak, pada hari Minggu (7/4), sepakat untuk menyediakan 10 juta liter bahan bakar kepada penduduk Palestina yang semakin kesulitan di Jalur Gaza.
Melansir Reuters, Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia Al-Sudani, mengatakan bahwa Irak juga setuju untuk menerima warga Palestina yang terluka dari Gaza. Pemerintah Irak siap memberikan perawatan di rumah sakit pemerintah dan swasta.
Untuk saat ini, belum jelas kapan atau bagaimana pengiriman bantuan bahan bakar ini akan dilakukan.
Kurangnya bahan bakar telah melumpuhkan rumah sakit, sistem air, toko makanan pokok, dan segala bentuk aktivitas bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Israel Kembali Menarik Tentaranya dari Gaza Selatan, Bersiap untuk Operasi Baru
International Court of Justice (ICJ), atau kerap disebut Pengadilan Dunia, kembali mendesak Israel untuk melakukan semua upaya agar pasokan makanan bisa menjangkau seluruh penduduk Palestina di Gaza.
Dalam tegurannya ke Israel akhir Maret lalu, ICJ mengatakan bahwa warga Palestina di Gaza menghadapi kondisi kehidupan yang semakin buruk dan bencana kelaparan semakin menyebar.
"Pengadilan mengamati bahwa warga Palestina di Gaza tidak lagi hanya menghadapi risiko kelaparan, tapi itu sudah terjadi," kata para hakim ICJ dalam pesannya, dikutip Al Jazeera.
ICJ meminta Israel untuk mengambil semua langkah yang diperlukan dan efektif untuk memastikan, tanpa penundaan, penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan tanpa hambatan dalam skala besar.
Baca Juga: Amerika Serikat Menyetujui Pengiriman Ribuan Bom ke Israel
Serangan Israel ke Gaza sejak Oktober lalu telah menewaskan setidaknya 33.175 warga Palestina. Otoritas kesehatan Palestina juga mencatat sekitar 75.886 lainnya mengalami luka-luka.
Jumlahnya diprediksi masih akan terus bertambah mengingat Israel belum menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan serangan. Ribuan orang lainnya juga masih dilaporkan hilang, diduga tertimbun reruntuhan bangunan.
Serangan brutal Israel ke Gaza merupakan balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel mengklaim Hamas telah membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang.