Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - DUBAI/LONDON. Arab Saudi menyatakan pada hari Senin bahwa dua kapal tanker minyak miliknya diserang di lepas pantai Uni Emirat Arab. Arab Saudi mengutuknya serangan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya melemahkan keamanan pasokan minyak mentah di tengah meningkatnya ketegangan AS-Iran.
Mengutip Reuters, Senin (13/5), UEA mengatakan pada hari Minggu bahwa empat kapal komersial disabotase di dekat emirat Fujairah, salah satu pusat bunkering terbesar di dunia yang terletak tepat di luar Selat Hormuz, tetapi tidak mengatakan siapa yang berada di balik serangan itu atau menggambarkan sifatnya.
Iran, yang terlibat dalam perang kata-kata yang meningkat dengan AS atas sanksi dan kehadiran militer AS di wilayah itu menegaskan tidak terlibat dalam insiden tersebut.
Kementerian luar negeri Iran menyebut insiden itu mengkhawatirkan dan mengerikan. Iran meminta penyelidikan atas masalah tersebut. Seorang anggota parlemen senior Iran mengatakan, penyabot dari negara ketiga bisa berada di belakangnya, setelah mengatakan pada hari Minggu bahwa insiden itu menunjukkan bahwa keamanan negara-negara Teluk rapuh.
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt memperingatkan risiko konflik yang terjadi secara tidak sengaja dengan eskalasi yang tidak disengaja antara Washington dan Teheran karena kesepakatan nuklir yang terurai.
Seperlima dari konsumsi minyak global melewati Selat dari produsen minyak mentah Timur Tengah ke pasar utama di Asia, Eropa, Amerika Utara dan sekitarnya.
Pengawal Revolusi Iran, yang telah dicap ssebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, bulan lalu mengancam akan menutup chokepoint jika Teheran dilarang menggunakannya.
Harga minyak naik pada hari Senin, dengan kontrak berjangka minyak mentah Brent naik 1,1% pada $ 71,77 per barel pada 0906 GMT.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan, salah satu dari dua kapal Saudi yang diserang sedang dalam perjalanan mengisi minyak mentah Saudi dari pelabuhan Ras Tanura untuk pengiriman ke pelanggan perusahaan milik negara Saudi Aramco di Amerika Serikat.
Serangan itu tidak menelan korban atau tumpahan minyak, tetapi menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur kapal.
Intertanko, sebuah asosiasi pemilik dan operator kapal tanker independen, mengatakan pihaknya telah melihat foto-foto yang menunjukkan setidaknya dua kapal memiliki lubang di sisi mereka karena dampak senjata.
Kementerian luar negeri UEA mengatakan, tidak ada korban dan operasi pelabuhan Fujairah normal. Penyelidikan telah diluncurkan dalam koordinasi dengan otoritas internasional, katanya, menyerukan kekuatan global untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba membahayakan keselamatan dan keamanan maritim.
Kementerian luar negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan terpisah menyuarakan dukungan untuk UEA, pusat perdagangan dan bisnis Timur Tengah. Pasar saham Teluk jatuh pada hari Senin, dengan Dubai turun 2,6% dan indeks Saudi turun lebih dari 2%.