Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Israel menghantam Gaza dengan serangan udara pada hari Senin (17/5/2021). Sementara, militan Palestina meluncurkan roket ke kota-kota Israel. Perang semakin berkecamuk meskipun terlihat kesibukan diplomasi dari pihak AS dan regional yang sejauh ini gagal menghentikan lebih dari seminggu pertempuran mematikan.
Reuters memberitakan, serangan rudal Israel di daerah kantong Palestina yang padat penduduknya menewaskan seorang komandan Jihad Islam dan meninggalkan lubang di gedung perkantoran tujuh lantai yang menurut militer Israel digunakan oleh penguasa Islam di Gaza, Hamas.
"Perintahnya adalah terus menyerang sasaran teror," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah pertemuan dengan para kepala militer. "Kami akan terus bertindak seperlunya untuk memulihkan perdamaian dan keamanan bagi semua penduduk Israel."
Kelompok Hamas menjanjikan lebih banyak roket sebagai balasannya. “Musuh kriminal Zionis meningkatkan pemboman rumah dan apartemen huniannya dalam beberapa jam terakhir, dan karena itu, kami memperingatkan musuh bahwa jika tidak segera menghentikannya, kami akan melanjutkan roket Tel. Aviv,” kata juru bicara Abu Ubaida seperti yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Hampir 3.000 roket sudah ditembakkan ke Israel, berapa biaya yang Hamas keluarkan?
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan, Presiden AS Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Netanyahu pada Senin malam, mengeluarkan dukungannya untuk gencatan senjata dalam pertempuran tersebut.
"Presiden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu," katanya.
Serangan roket, beberapa di antaranya diluncurkan sebagai tanggapan atas pembunuhan Hussam Abu Harbeed dari Jihad Islam, membuat warga Israel menyelamatkan diri ke tempat perlindungan bom.
Baca Juga: Erdogan desak Paus Fransiskus terus mengecam kekerasan Israel di Gaza
Pejabat kesehatan Gaza menyebutkan jumlah korban tewas Palestina sejak permusuhan berkobar pekan lalu setidaknya 212, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita. Sedangkan dari pihak Israel, ada sepuluh orang yang tewas, termasuk dua anak-anak.