Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - GAZA. Serangan Israel atas Palestina makin membabi buta. Sebuah serangan udara Israel menghancurkan bangunan yang menampung kantor media internasional termasuk Al Jazeera di Jalur Gaza.
Tidak jelas apakah ada korban dalam serangan Sabtu tersebut. Video langsung Al Jazeera menunjukkan gedung al-Jalaa 11 lantai, yang juga menampung beberapa tempat tinggal dan kantor lainnya, jatuh ke tanah setelah dibom saat debu dan puing-puing terbang ke udara.
Bangunan itu juga ditempati biro kantor berita The Associated Press.
Baca Juga: Indonesia dan Malaysia mendesak Dewan Keamanan PBB menghentikan kekerasan oleh Israel
Sebuah pernyataan dari Al Jazeera mengutuk serangan itu. Al Jazeera menyerukan semua media dan lembaga hak asasi manusia untuk bergabung dalam mengecam pemboman tersebut dan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel.
"Al Jazeera mengutuk keras pemboman dan penghancuran kantornya oleh militer Israel di Gaza dan memandang ini sebagai tindakan yang jelas untuk menghentikan jurnalis melakukan tugas suci mereka untuk menginformasikan dunia dan melaporkan kejadian di lapangan," demikian pernyataan yang dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, AP mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya "terkejut dan ngeri" dengan serangan udara Israel.
“Ini adalah perkembangan yang sangat mengganggu. Kami nyaris menghindari kehilangan nyawa yang mengerikan,” kata Presiden dan CEO AP Gary Pruitt dalam sebuah pernyataan.
“Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini,” kata Pruitt.
Sementaa Israel beralibi jet tempurnya menyerang gedung bertingkat tinggi yang menampung aset militer milik intelijen militer dari organisasi teror Hamas.
"Bangunan itu juga menampung kantor-kantor media sipil, yang disembunyikan oleh kelompok teror Hamas dan digunakan sebagai perisai manusia," katanya. Tapi itu tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut.