Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Penjualan ritel China selama musim libur Imlek mencatatkan pertumbuhan paling rendah dalam empat tahun terakhir. Menurut data Kementrian Perdagangan setempat, tingkat penjualan pada toko dan restoran hanya naik 14,7% pada periode 9-15 Februari 2013 dibanding tahun sebelumnya yang berhasil menembus angka 539 miliar yuan atau US$ 86 miliar. Angka tersebut juga turun dari pertumbuhan sebesar 16,2% pada 2012 lalu.
Liburan tahun baru China ini hampir sama dengan liburan menjelang Natal di AS, di mana banyak konsumen yang berbelanja makanan, perhiasan, dan hadiah. Sejumlah pihak menilai, penurunan tingkat penjualan kali ini dipicu oleh kampanye Kepala Pimpinan Partai Komunis yang baru Xi Jinping, yakni agar masyarakat mengerem pembelanjaan barang mewah. Selain itu, peningkatan pendapatan mendorong warga China untuk bepergian ke luar negeri.
"Perlambatan pertumbuhan, khususnya di bisnis restoran, sebagian dipicu oleh tindakan tegas pemerintah terhadap pelaku korupsi dan kampanye anti pemborosan," papar Leon Zhao, analyst researcher Frost & Sullivan. Dia memprediksi, penjualan ritel dan tingkat konsumsi secara keseluruhan akan naik lagi seiring pemulihan ekonomi di kuartal dua dan tiga.