Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia berpacu untuk berperang melawab virus corona pada hari Minggu (23/2/2020). Pemerintah Italia memutuskan untuk menyegel kota-kota yang paling parah terkena dampaknya dan melarang acara publik di sebagian besar wilayah utara ketika ada laporan pasien ketiga meninggal karena penyakit tersebut.
Melansir Reuters, pihak berwenang di daerah kaya Lombardy dan Veneto, yang merupakan titik fokus dari penyebaran virus coron, memerintahkan sekolah dan universitas untuk ditutup setidaknya selama seminggu. Selain, pemerintah setempat juga menutup museum dan bioskop, serta membatalkan dua hari terakhir Karnaval Venice.
Unit perlindungan sipil Italia mengatakan, jumlah kasus virus yang sangat menular berjumlah 152, semuanya terungkap sejak Jumat. Padahal, sebelumnya, Italia hanya melaporkan 3 kasus virus corona.
Baca Juga: Warga global panik, kasus virus corona di Iran, Korsel, dan Italia kian merajalela
"Saya terkejut dengan ledakan kasus ini," Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan kepada penyiar negara bagian RAI, memperingatkan bahwa jumlahnya kemungkinan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. "Kami akan melakukan apa saja untuk mengendalikan penularannya," katanya.
Kematian terakhir adalah seorang wanita tua dari kota Crema, sekitar 45 km (28 mil) timur ibukota keuangan Italia Milan. Seperti setidaknya salah satu dari orang lain yang telah meninggal, dia menderita masalah kesehatan serius terkait kesehatannya, kata para pejabat.
Baca Juga: Begini dampak penyebaran virus corona menurut bank-bank besar
Jumlah kasus yang terkonfirmasi di Lombardy meningkat menjadi 110 dari 54 hari sebelumnya, sementara di Veneto sekitar 21 orang didiagnosis dengan virus, termasuk dua orang di Venesia, wilayah yang kini penuh sesak dengan turis karena musim karnaval.
Pejabat kesehatan juga melaporkan kasus-kasus yang terisolasi di daerah tetangga Piedmont dan Emilia Romagna.