kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi maskapai terbesar ke-10 di dunia, Korean Air Lines akuisisi Asiana Airlines


Senin, 16 November 2020 / 17:06 WIB
Jadi maskapai terbesar ke-10 di dunia, Korean Air Lines akuisisi Asiana Airlines
ILUSTRASI. Logo Korean Air Lines terlihat pada sebuah pesawat di Incheon, Korea Selatan, 27 Februari 2017.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korean Air Lines Co. akan membeli Asiana Airlines Inc. dalam kesepakatan senilai 2,5 triliun won (US$ 2,3 miliar), yang akan menciptakan maskapai terbesar ke-10 di dunia berdasarkan armada.

Korean Air akan menjual saham baru senilai 2,5 triliun won untuk mendanai kesepakatan tersebut, dengan sang induk Hanjin KAL Corp. menyuntikkan 800 miliar won, menurut sumber kantor berita Yonhap, Senin (16/11).

Korean Air, yang saat ini merupakan maskapai terbesar ke-18 di dunia, akan membeli 30,77% saham Asiana Airlines dengan dukungan dari Bank Pembangunan Korea (KDB) milik negara.

KDB, yang juga pimpinan kreditur Asiana berencana menginvestasikan 500 miliar won pada saham yang akan diterbitkan oleh Hanjin KAL dan 300 miliar won pada obligasi konversi perusahaan tersebut.

Hanjin KAL bakal menyerahkan letter of intent kepada KDB awal pekan ini untuk melanjutkan kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Termasuk Indonesia, negara-negara di Asia-Pasifik laporkan rekor kasus virus corona

Mayoritas saham Asiana dipegang oleh Kumho Industrial Co., afiliasi dari konglomerat maskapai dan petrokimia Kumho Asiana Group.

Pada September lalu, kreditor Asiana, KDB dan Bank Ekspor-Impor Korea, memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan berlarut-larut untuk menjual Asiana ke konsorsium yang dipimpin oleh HDC Hyundai Development Co.

Konsorsium yang dipimpin HDC awalnya menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi Asiana dari Kumho Industrial, serta saham Asiana baru yang akan diterbitkan dan enam afiliasi perusahaan penerbangan tersebut, senilai 2,5 triliun won.

Tetapi, HDC kemudian menuntut negosiasi ulang dengan Kumho dan kreditor mengenai persyaratan dan putaran uji tuntas lainnya di Asiana untuk mencerminkan dampak pandemi pada industri penerbangan. Permintaan itu ditolak oleh kreditor.

Selanjutnya: Bursa Asia menorehkan rekor tertinggi, pasar mengesampingkan berita virus corona




TERBARU

[X]
×