Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
Jaksa penuntut menulis bahwa tuduhan korupsi menggambarkan "rencana kriminal yang lebih luas dari terdakwa, CC-4, CC-10, dan lainnya, untuk menggunakan perdagangan narkoba untuk membantu menegaskan kekuasaan dan kendali di Honduras."
Menurut dokumen itu, seorang saksi juga mendengar Hernández diduga mengaku menggelapkan bantuan Amerika Serikat melalui organisasi non-pemerintah dan mencuri dari dana jaminan sosial Honduras.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Amerika Serikat hampir di ambang perang saudara
Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Twitter pada hari Sabtu, Kepresidenan Honduras menolak klaim tersebut sebagai "100% salah".
Mereka menggambarkan saksi jaksa sebagai penjahat yang berbohong untuk membalas dendam dan untuk mengurangi hukuman mereka.
"Klaim bahwa Pres. Hernández diduga menerima uang narkoba dari Geovanny Daniel Fuentes Ramirez, atau memberikan perlindungan atau koordinasi kepada para penyelundup narkoba adalah 100% palsu," cuit Kantor Presiden Honduras.