kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.469.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.435   -166,00   -1,09%
  • IDX 7.540   -23,64   -0,31%
  • KOMPAS100 1.171   -3,80   -0,32%
  • LQ45 938   -1,00   -0,11%
  • ISSI 226   -1,21   -0,53%
  • IDX30 483   -0,37   -0,08%
  • IDXHIDIV20 580   -0,43   -0,07%
  • IDX80 133   -0,38   -0,28%
  • IDXV30 142   0,28   0,20%
  • IDXQ30 161   -0,06   -0,03%

Jangan Tertipu! Tiket Piala Dunia 2026 Belum Dijual hingga Akhir Tahun 2025


Kamis, 03 Oktober 2024 / 12:13 WIB
Jangan Tertipu! Tiket Piala Dunia 2026 Belum Dijual hingga Akhir Tahun 2025
ILUSTRASI. FIFA secara tegas menyatakan bahwa tiket untuk Piala Dunia 2026 belum tersedia untuk dijual hingga akhir tahun 2025. REUTERS/Molly Darlington


Sumber: ESPN | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam persiapan menuju Piala Dunia FIFA 2026, yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, FIFA telah mengeluarkan peringatan kepada para penggemar sepak bola.

Peringatan ini berkaitan dengan maraknya iklan penjualan tiket melalui situs-situs tidak resmi yang beredar di pasar sekunder, terutama di Amerika Serikat dan Meksiko.

Peringatan FIFA Mengenai Penjualan Tiket Tidak Resmi

FIFA secara tegas menyatakan bahwa tiket untuk Piala Dunia 2026 belum tersedia untuk dijual hingga akhir tahun 2025. Namun, sejumlah situs penjualan tiket sekunder sudah mulai memasarkan tiket dengan harga yang tidak masuk akal.

FIFA menegaskan bahwa satu-satunya sumber resmi untuk mendapatkan tiket Piala Dunia 2026 adalah melalui situs resmi FIFA di FIFA.com/tickets.

Baca Juga: Shin Tae Yong Umumkan 27 Pemain Timnas Indonesia untuk Menghadapi Bahrain dan China

Dalam pernyataannya kepada ESPN, FIFA mengimbau agar para penggemar berhati-hati dan menghindari pembelian tiket dari situs yang tidak diakui. Meskipun ada iklan tiket yang muncul di pasar sekunder seperti StubHub, Vivid Seats, dan viagogo, tiket resmi belum dirilis dan pembelian dari sumber-sumber tidak resmi berpotensi membawa risiko besar.

Paket Hospitality dan Cara Mendapatkan Tiket Resmi

Walaupun tiket individu belum dijual hingga tahun 2025, FIFA telah menyebutkan bahwa paket hospitality akan mulai ditawarkan kepada para penggemar pada akhir tahun 2024. Paket ini biasanya mencakup layanan tambahan seperti akomodasi, akses ke area VIP, dan fasilitas lainnya yang lebih eksklusif dibandingkan tiket biasa.

Untuk penggemar yang ingin mendapatkan tiket resmi Piala Dunia 2026, FIFA menyarankan agar mereka mendaftar di situs resmi FIFA untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai cara pembelian tiket. Penggemar dapat mengikuti instruksi sederhana untuk mendaftar dan menerima pembaruan langsung dari FIFA terkait penjualan tiket.

Risiko Pembelian Tiket dari Situs Tidak Resmi

Membeli tiket dari situs yang tidak resmi berpotensi membawa konsekuensi serius. Tidak hanya harga yang jauh lebih tinggi, tetapi juga ada risiko besar mendapatkan tiket palsu atau tidak valid yang bisa menyebabkan penonton dilarang masuk ke stadion.

Baca Juga: FIFA Umumkan 12 Stadion Tuan Rumah Piala Dunia Klub 2025

Pada Piala Dunia 2018 di Rusia, FIFA pernah mengajukan tuntutan pidana terhadap situs viagogo AG yang menjual tiket palsu kepada publik. FIFA menggunakan dasar hukum pelanggaran "undang-undang tentang persaingan tidak sehat" dalam upaya menghentikan praktik distribusi tiket yang tidak sah.

Saat ini, otoritas Amerika Serikat, melalui Departemen Kehakiman, juga tengah menyelidiki pasar penjualan tiket sekunder.

Mereka menuntut perusahaan Ticketmaster dan perusahaan induknya, Live Nation Entertainment, atas dugaan monopoli ilegal yang mengendalikan acara langsung di Amerika Serikat. Gugatan ini menyebut bahwa praktik monopolistik tersebut merugikan konsumen dengan menaikkan harga tiket dan mengurangi pilihan bagi penggemar.

Selanjutnya: Thomas Djiwandono: Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Mencapai 4,5% pada 2024

Menarik Dibaca: Promo HUT Mandiri 1-31 Oktober 2024, Trans Studio & Trans Snow World Banyak Diskon




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×