Sumber: Bloomberg | Editor: Johana K.
TOKYO. Tampaknya, kabar yang berembus sebelumnya, bahwa Japan Airlines (JAL) bakal memilih bergabung dengan Delta Airlines dalam aliansi pemasaran SkyTeam, makin mendekati kebenaran.
Surat kabar Yomiuri, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (16/1) menulis, JAL telah setuju bergabung dengan aliansi itu. Artinya, JAL bakal hengkang dari aliansi saat ini bersama American Airlines, yakni Oneworld.
"JAL dan Delta telah melakukan kesepakatan, Jumat (15/1)," tulis Yomiuri. Aliansi ini bakal efektif terlaksana pada April 2011 mendatang.
Padahal Oneworld dan mitranya, perusahaan keuangan TPG, telah meningkatkan tawaran suntikan dana menjadi US$ 1,4 miliar dari sebelumnya US$ 1,1 miliar. Penawaran ini sebetulnya lebih tinggi dari pada penawaran Skyteam, yang total US$ 1 miliar, termasuk dana tunai US$ 500 juta.
Baik Oneworld maupun Skyteam sama-sama dimotori oleh maskapai asal Amerika Serikat (AS).
Namun JAL lebih memilih SkyTeam ketimbang Oneworld karena Enterprise Turnaround Initiative Corp (ETIC) -BUMN yang ditunjuk untuk merestrukturisasi JAL- menilai, kerja sama dengan Delta lebih menguntungkan JAL. Delta bakal memberi JAL keuntungan tahunan hingga ¥ 17,2 miliar. Angka ini tiga kali lebih besar dari yang ditawarkan Oneworld.
Delta akan melanjutkan pembahasan dengan ETIC mengenai berapa banyak dana yang bakal mereka investasikan di JAL. Bersama-sama, mereka akan memasukkan dokumen kekebalan atas Undang-Undang Anti Monopoli pemerintah AS, di pertengahan Februari mendatang.
Cuma, Juru Bicara JAL Sze Hunn Yap menegaskan, pihaknya belum membuat keputusan apa pun terkait tawaran-tawaran itu. Sedang Betsy Talton, Juru Bicara Delta, hanya menjawab pihaknya masih terus berdiskusi soal tawaran mereka ke JAL.
Menteri Transportasi Jepang Seiji Maehara yakin, keputusan siapa mitra JAL tidak akan keluar hingga akhir bulan ini. Sedangkan, Juru Bicara American Airlines Charley Wilson bilang, "Kami tidak punya alasan untuk mempercayai berita yang tidak penting dan spekulatif ini."
Dalam beritanya, Yoimuri juga mengungkapkan, JAL bakal menerima dana bantuan ¥ 600 miliar. Asalnya dari pemerintah dan bank BUMN, Bank Pembangunan Jepang.