Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Lulu Retail Holdings milik Uni Emirat Arab, yang mengelola salah satu jaringan hipermarket terbesar di Timur Tengah berencana untuk melepas 25% saham dalam penawaran umum perdana (IPO).
Mengutip Reuters, Senin (21/10), Lulu berencana untuk menawarkan lebih dari 2,582 miliar saham dalam IPO, yang akan berlangsung dari 28 Oktober hingga 5 November, menurut dokumen rencana untuk melantai di bursa.
Didirikan pada tahun 1974 oleh pengusaha India Yusuff Ali, konglomerat ritel ini mengoperasikan lebih dari 240 toko di enam negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk).
Baca Juga: Hypermarket halal asal Uni Emirat Arab buka gerai baru di Sentul
Reuters melaporkan pada tahun 2022 bahwa Lulu sedang mempertimbangkan untuk melakukan IPO dan telah mempekerjakan bank investasi Moelis & Co sebagai penasihat.
Menurut dokumen IPO, saham Lulu diharapkan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Abu Dhabi pada 14 November.
Lulu mengatakan pihaknya bermaksud mempertahankan rasio pembayaran dividen total sebesar 75% dari laba tahunan yang dapat dibagikan setelah pajak, dan melakukan pembayaran dua kali setahun, tergantung pada parameter yang relevan.
Baca Juga: Peritel asing ekspansif masuk pasar ritel lokal
Lulu bergabung dengan perusahaan grosir lain di Timur Tengah yang telah berupaya melakukan IPO, seperti penawaran awal tahun ini oleh Spinneys yang berbasis di UEA dan pengecer grosir Saudi BinDawood Holding pada tahun 2020.
Savola Group dari Arab Saudi mengatakan pada bulan Februari tahun ini bahwa pihaknya berencana untuk mendaftarkan anak perusahaan grosirnya Panda Retail, sementara dana kekayaan kerajaan tahun lalu mengakuisisi 30% saham di Tamimi Markets menjelang rencana IPO jaringan supermarket tersebut.