Sumber: Yahoo News | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri Amazon, Jeff Bezos, kembali menjadi sorotan publik setelah kapal pesiar mewahnya, Koru, mengalami kendala saat hendak bersandar di Port Everglades, Fort Lauderdale, Florida.
Kapal superyacht senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 8,2 triliun (kurs Rp 16.430) itu terlalu besar untuk ditangani pelabuhan, sehingga akhirnya terpaksa berlabuh di dekat dua kapal tanker minyak.
Koru merupakan salah satu superyacht termahal sekaligus terpanjang di dunia dengan panjang mencapai 417 kaki atau sekitar 127 meter.
Baca Juga: Setelah Menikah, Jeff Bezos Jual Saham Amazon Senilai US$ 5,4 Miliar
Kapal ini dilengkapi tiga dek, kolam renang, gym, serta dua mesin diesel MTU.
Biaya perawatannya diperkirakan mencapai US$ 25 juta atau sekitar Rp 410 miliar per tahun, sementara ongkos sandar di Port Everglades sekitar US$ 2.400 atau sekitar Rp 40 juta per hari, angka yang relatif kecil dibanding total biaya operasional.
Namun, keberadaan Koru menimbulkan kritik tajam terkait dampak lingkungannya. Kapal ini diperkirakan menghasilkan lebih dari 7.000 ton emisi karbon dioksida setiap tahun, selain polusi air, suara, dan cahaya.
Antropolog Amerika Serikat, Richard Wilk, menyoroti fenomena superyacht di kalangan orang superkaya.
Baca Juga: Jeff Bezos Jual Saham Amazon Senilai Rp 87,5 Triliun Usai Menikah
“Emisi superyacht jauh di atas apa pun. Mereka membutuhkan kru, dan harus terus dirawat bahkan ketika tidak berlayar,” ujar Wilk kepada The Guardian.
Ia menambahkan, dengan tambahan fasilitas seperti helikopter, jet ski, hingga kapal selam pribadi, superyacht membutuhkan energi dan bahan bakar dalam jumlah besar.
“Ini seperti memiliki hotel yang terus beroperasi di atas air,” katanya.