Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri Amazon (NASDAQ: AMZN), Jeff Bezos, melepas sahamnya di raksasa e-commerce tersebut senilai sekitar US$5,4 miliar atau setara dengan Rp88 triliun. Penjualan ini terjadi pada 27 Juni 2025, dan dilakukan melalui Morgan Stanley Smith Barney.
Dalam rencana perdagangan yang diumumkan, Bezos akan menjual 25 juta lembar saham biasa Amazon. Berdasarkan harga pasar terbaru, nilai penjualan tersebut mencapai sekitar US$5,428 miliar. Penjualan ini merupakan bagian dari strategi divestasi jangka panjang yang telah diumumkan sejak Mei 2025 dan dirancang berjalan hingga 29 Mei 2026.
Bertepatan dengan Pernikahan Mewah
Langkah besar ini terjadi tak lama setelah Bezos menikah dengan Lauren Sánchez, dalam sebuah pesta pernikahan mewah yang disebut-sebut menelan biaya sekitar US$50 juta. Acara tersebut sempat menjadi sorotan publik karena tamu undangan papan atas dan gaya hidup ultra-luxury yang mencolok.
Baca Juga: Kalahkan Elon Musk dan Jeff Bezos, Inilah Orang Terkaya Sepanjang Sejarah
Ini bukan kali pertama Bezos menjual saham Amazon dalam jumlah besar. Sepanjang tahun 2024, ia telah menjual saham senilai lebih dari US$13 miliar. Dana dari penjualan tersebut digunakan untuk mendukung berbagai proyek seperti perusahaan antariksa Blue Origin, serta inisiatif filantropi seperti Day One Fund (US$2 miliar) dan Bezos Earth Fund (US$10 miliar).
Meskipun Bezos sudah mundur dari posisi CEO Amazon sejak 2021, ia tetap menjabat sebagai executive chair, menjadikan pergerakan sahamnya masih menjadi sorotan utama investor.
Performa Saham Amazon Tetap Solid
Sementara itu, saham Amazon menunjukkan performa kuat, bertahan di atas level US$200. Pada penutupan sesi perdagangan terakhir, harga saham naik 2,85% ke level US$223. Sejak awal tahun, saham AMZN mencatat kenaikan sekitar 1,4%.
Baca Juga: Pernikahan Super Mewah Jeff Bezos dan Lauren Sánchez: Cinta, Glamor, dan Kontroversi
Sentimen pasar terhadap Amazon pun masih positif. Data dari TipRanks mencatat bahwa 49 analis memberikan target harga rata-rata 12 bulan di level US$243,24, mengindikasikan potensi kenaikan sekitar 12,03%. Proyeksi tertinggi mencapai US$305, sementara yang terendah berada di US$195.