kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Di sisa masa jabatan, Trump kembali bikin China meradang lewat perintah eksekutif ini


Jumat, 13 November 2020 / 09:29 WIB
Di sisa masa jabatan, Trump kembali bikin China meradang lewat perintah eksekutif ini
ILUSTRASI. Donald Trump mengumumkan perintah eksekutif yang melarang investasi AS di perusahaan-perusahaan China yang terkait militer China.. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Trump mengumumkan perintah eksekutif yang melarang investasi AS di perusahaan-perusahaan China yang menurut Washington dimiliki atau dikendalikan oleh militer China pada Kamis (12/11/2020). Hal ini semakin meningkatkan tekanan pada Beijing pasca pemilihan presiden AS.

Mengutip Reuters, perintah eksekutif tersebut dapat berdampak pada beberapa perusahaan terbesar China, termasuk perusahaan telekomunikasi China Telecom Corp Ltd, China Mobile Ltd dan pembuat peralatan pengawasan Hikvision.

Langkah tersebut dirancang untuk mencegah perusahaan investasi AS, dana pensiun, dan lainnya untuk membeli saham dari 31 perusahaan China yang ditunjuk oleh Departemen Pertahanan yang didukung oleh militer China awal tahun ini.

Mulai 11 Januari, perintah eksekutif itu akan melarang pembelian sekuritas perusahaan tersebut oleh investor AS. Transaksi yang dilakukan untuk melepas kepemilikan di perusahaan akan diizinkan hingga 11 November 2021.

Baca Juga: Biden Jadi Presiden, Indonesia Tetap Berada di Muara Pertarungan AS dan China

"China semakin mengeksploitasi modal dari Amerika Serikat untuk sumber daya dan memungkinkan pengembangan dan modernisasi militer, intelijen, dan perangkat keamanan lainnya," demikian bunyi perintah eksekutif yang dikeluarkan Gedung Putih.

Kedutaan Besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro memperkirakan bahwa setidaknya setengah triliun dolar kapitalisasi pasar diwakili oleh perusahaan China dan anak perusahaan mereka.

Baca Juga: AS peringatkan sanksi lanjutan terhadap China, ada apa?

"Ini adalah perintah eksekutif besar-besaran yang dirancang untuk menghentikan ibu kota Amerika menuju militerisasi China," katanya kepada wartawan melalui panggilan telepon kepada Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×