Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - ROMA. Raniero Mancinelli, penjahit langganan tiga paus terakhir, kembali mempersiapkan jubah putih kepausan menjelang konklaf rahasia minggu depan. Ia menyiapkan tiga ukuran, kecil, sedang, dan besar, untuk mengantisipasi siapa pun yang terpilih sebagai paus berikutnya.
Mancinelli mengungkapkan bahwa jubah tersebut akan digunakan segera setelah paus baru diumumkan dan tampil di balkon Basilika Santo Petrus.
“Saya pikir salah satu dari jubah itu akan cukup pas, jika tidak sempurna,” ujarnya.
Baca Juga: Kota Roma dan Dunia Mengucapkan Selamat Jalan kepada Paus Fransiskus
Ia menambahkan sambil bergurau, jika jubah itu terlalu pendek pun, kaki paus tidak akan terlihat dari balkon.
Meskipun belum mendapat penugasan resmi dari Vatikan, Mancinelli tetap sibuk menjahit jubah tersebut secara manual maupun dengan mesin. Ia menjalankan toko jahitnya di kawasan Borgo Pio, dekat Vatikan, sejak tahun 1962 dan dikenal luas sebagai spesialis pakaian rohaniwan.
“Awalnya hanya iseng, tetapi lama-lama saya menyukainya, dan saya terus melakukannya,” katanya. Ia mengaku telah melayani banyak pendeta, uskup, kardinal, serta menjahit jubah kepausan untuk Yohanes Paulus II, Benediktus XVI, dan Fransiskus.
Gaya jubah yang dibuat Mancinelli disesuaikan dengan preferensi masing-masing paus. Menurutnya, Paus Fransiskus memilih jubah yang sederhana dan tidak mahal, sedangkan Benediktus XVI lebih menyukai bahan yang mewah dan berat.
Baca Juga: Ribuan Umat Penuhi Vatikan, Dunia Bersiap Sambut Paus Baru
Kini, dengan banyak kardinal berada di Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus dan bersiap mengikuti konklaf mulai 7 Mei, Mancinelli kembali menjadi sorotan. Meski banyak kardinal memesan jubah merah, ia memilih menolak sementara.
“Beberapa dari mereka meminta jubah merah, tetapi saya menolaknya.
Bukan karena saya sombong, tapi saya katakan, 'Yang Mulia, apakah Anda yakin membutuhkan jubah merah ini? Mungkin Anda justru akan membutuhkan warna yang berbeda?’” ujarnya penuh makna.