kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang Tahun Baru Imlek, Asia waspadai virus mematikan dari China


Jumat, 10 Januari 2020 / 12:09 WIB
Jelang Tahun Baru Imlek, Asia waspadai virus mematikan dari China
ILUSTRASI. Terminal bandara Hong Kong. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: South China Morning Post,Nikkei | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Televisi milik pemerintah China CCTV mengatakan bahwa para peneliti telah memperoleh urutan genetik virus dari satu pasien yang dites positif. Empat belas lainnya juga dinyatakan positif mengidap jenis virus yang sama dalam pemeriksaan pendahuluan. Tes diambil dari sampel darah pasien dan pengusapan tenggorokan.

Delapan pasien sudah diperbolehkan pulang pada hari Rabu. Mereka termasuk di antara 59 pasien yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia di Wuhan sejak akhir bulan lalu. Virus telah ditelusuri ke pasar grosir makanan laut di kota. Pasar, tempat sebagian besar pasien bekerja, telah ditutup.

"Berdasarkan informasi yang diungkapkan oleh otoritas China, virus baru ini tampaknya kurang parah daripada SARS, yang memiliki tingkat kematian hampir 10%," David Hui Shu-cheong, seorang profesor di Universitas Cina Hong Kong, mengatakan pada sebuah konferensi pers pada hari Kamis di Departemen Kesehatan Hong Kong. "Untuk penyakit baru, hanya kurang dari 10% pasien dalam kondisi kritis, dibandingkan dengan 25% untuk SARS."

Baca Juga: MERS turunkan kunjungan wisata Korea Selatan

Sementara skala dampak ekonomi wabah masih belum jelas, bisnis di sekitar pasar telah menderita.

"Kami telah menyediakan kepiting dalam jumlah besar untuk Festival Musim Semi," kata seorang distributor makanan laut kepada Asia Nikkei. "Ini kerugian besar."

Leo Poon, seorang profesor di Universitas di Hong Kong, mengatakan kepada Nikkei Asian Review bahwa virus corona baru mungkin berasal dari hewan. "Saya pikir sumber virus itu mungkin mirip dengan SARS pada 2003," katanya, seraya menambahkan bahwa pasar jalanan bisa menjual hewan yang mengandung virus, yang kemudian menyebar ke orang-orang.

Baca Juga: Cegah zoonosis, Kemtan gandeng FAO

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya sedang melakukan kontak dengan pihak berwenang di China atas menyebarnya wabah virus pneumonia yang tidak diketahui di pusat kota Wuhan. Ada kecemasan, virus ini kemungkinan telah ditularkan dari hewan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×