Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Perekonomian Jepang mengalami kontraksi lebih rendah ketimbang prediksi ekonom pada kuartal II 2011. Hal ini menunjukkan, perekonomian Jepang mengalami rebound dari penurunan rekor akibat tsunami dan gempa dahsyat Maret lalu.
Data yang dirilis pemerintah Jepang menunjukkan, Produk Domestik Bruto Negeri Matahari Terbit ini turun 1,3% dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni lalu. Sedangkan 25 ekonom yang disurvei Bloomberg meramal penurunan mencapai 2,5%.
"Perekonomian Jepang sudah mulai kembali normal pasca penurunan terbesar akibat gempa dan tsunami beberapa waktu lalu. Namun, awan hitam masih memayungi outlook perekonomian global," jelas Hiromi Shirakawa, chief Japan economist Credit Suisse di Tokyo.
Sejumlah perusahaan mulai dari Toyota Motor Corp hingga Sony Corp sudah memperbaiki fasilitas yang rusak akibat musibah dahsyat pada 11 Maret lalu. Selain itu, Jepang juga melakukan intervensi atas mata uangnya untuk kali pertama sejak Maret.
Sekadar informasi, penguatan yen sebesar 5% dalam tiga bulan belakangan membuat outlook ekonomi Jepang kelabu karena perekonomiannya sangat tergantung dengan ekspor. Penguatan yen akan membuat produk Jepang kurang kompetitif di luar negeri sehingga menggerus laba eksportir.