Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID- TOKYO. Pemerintah Jepang bakal memberikan subsidi sebesar US$2,4 miiar untuk proyek baterai kendaraan listrik.
Melansir dari Reuters, Pemerintah Jepang akan mendukung 12 proyek untuk baterai atau proyek untuk suku cadang, material, atau peralatan produksinya hingga 350 miliar yen (US$2,44 miliar), Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Ken Saito mengatakan kepada wartawan.
"Kami berharap bahwa upaya-upaya ini akan memperkuat rantai pasokan baterai Jepang dan daya saing industri baterai penyimpanan," kata Saito.
Langkah ini akan membantu memperluas kapasitas produksi tahunan Jepang untuk bateraisekitar 50% menjadi 120 gigawatt-jam (GWh), dari 80 GWh, media Jepang melaporkan sebelumnya pada hari Jumat.
Subsidi tersebut ditujukan Pemerintah Jepang pada Toyota, Nissan Motor dan proyek bersama yang akan dijalankan oleh unit energi Panasonic Holdings masing-masing dengan produsen mobil Subaru dan Mazda Motor.
Baca Juga: China Desak AS untuk Segera Cabut Semua Tarif atas Barang-Barang Tiongkok
Subsidi tersebut muncul setelah pemerintah menjanjikan subsidi hampir US$1 miliar untuk produksi baterai pada bulan Juni tahun lalu dan subsidi gelombang pertama pada bulan April 2023.
Toyota akan menginvestasikan sekitar 245 miliar yen melalui anak perusahaan baterainya Prime Planet Energy & Solutions dan Primearth EV Energy untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai solid-state dan prismatik sebesar 9 GWh, kata kementerian industri
Toyota akan memulai pasokan baterai tersebut mulai bulan November 2026. Rencana tersebut melibatkan pembangunan pabrik baterai di prefektur Hyogo dan Fukuoka, menurut surat kabar Yomiuri.
Dalam sebuah pernyataan, Toyota mengonfirmasi kementerian telah mensertifikasi rencana pengembangan dan produksi baterai generasi berikutnya dan solid-state, tetapi tidak mengungkapkan jumlah investasinya atau informasi tentang pabrik baru.
Nissan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima sertifikasi dari pemerintah untuk rencana memproduksi baterai litium-besi-fosfat.
Produsen mobil itu bermaksud memasang baterai tersebut di kendaraan mini mulai tahun bisnis 2028, menargetkan kapasitas produksi domestik 5 GWh per tahun yang akan mendapatkan dukungan hingga 55,5 miliar yen, katanya.
Baca Juga: Selama Bulan Agustus, Penjualan Mobil Baru di Inggris Turun 1,3%
Unit energi Panasonic, yang membuat baterai untuk Tesla, dan Subaru mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka akan mendirikan pabrik di prefektur Gunma di utara Tokyo untuk memasok baterai litium-ion siklindris mulai tahun bisnis 2028.
Panasonic Energy akan memasok Subaru dengan baterai tersebut dari pabrik di prefektur Osaka mulai tahun bisnis 2027, kata mereka.
Total investasi sebesar 463 miliar yen akan menargetkan kapasitas produksi tahunan sebesar 16 GWh dari pabrik Gunma pada tahun 2030, sementara 4 GWh per tahun lainnya akan dipasok dari pabrik Osaka.
Secara terpisah, Panasonic Energy akan membuat baterai EV ini di pabrik Suminoe dan Kaizuka di Osaka untuk Mazda mulai tahun 2027 dan seterusnya, yang akan dikemas oleh produsen mobil tersebut, kata perusahaan tersebut dalam pernyataan bersama.
Baca Juga: BYD Bakal Gunakan Sistem Mengemudi Otonom Huawei pada EV Off Road