Sumber: Kyiv Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Terlihat cukup tenang selama perang berlangsung, Jepang kini diprediksi akan memainkan peran penting dalam upaya rekonstruksi Ukraina pasca perang.
Jepang, yang telah mengalokasikan lebih dari US$1,6 miliar bantuan ke Ukraina, dapat menjadi salah satu pemimpin dalam membentuk dana internasional untuk rekonstruksi negara tersebut.
Duta Besar Ukraina untuk Jepang, Sergiy Korsunsky, juga percaya Jepang akan memainkan peran penting tersebut. Apalagi tahun ini Jepang berperan sebagai pemimpin Group of Seven atau G7.
"Tahun ini, Jepang memimpin G7, dan kami berharap Jepang menjadi pemimpin dalam membentuk dana rekonstruksi untuk Ukraina, yang telah dibuat oleh Bank Dunia, dan di mana, menurut saya, Jepang akan memainkan peran kunci," kata Korsunsky dalam wawancaranya dengan Voice of America (VoA) hari Minggu (15/1), seperti dikutip Kyiv Post.
Baca Juga: PBB: 7.000 Warga Sipil Tewas Selama Perang di Ukraina
Menurutnya, sebuah perusahaan besar di Jepang saat ini sedang membuat kelompok kerja dan divisi khusus yang mempelajari masalah rekonstruksi Ukraina.
"Kehadiran Jepang memiliki arti kereta berkecepatan tinggi, jembatan, jalan layang, infrastruktur, produksi mobil canggih, dan metalurgi. Saya percaya bahwa Jepang akan memainkan peran kunci dalam proyek berskala besar seperti itu," lanjutnya.
Secara total, hingga hari ini, bantuan Jepang ke Ukraina mencapai US$1,6 miliar. Namun, menurut Korsunsky jumlah itu hanya bagian resmi dan sebenarnya jauh lebih besar.
Baca Juga: Menlu Rusia Sergei Lavrov: Perilaku Barat Seperti Adolf Hitler
Mengikuti langkah AS sebagai aliansi utamanya, Jepang juga bergabung dengan G7 dan Uni Eropa untuk memberikan sejumlah sanksi terhadap Rusia sejak awal invasi.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, beberapa waktu lalu akhirnya bertolak ke Washington untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.
Kedua pemimpin secara khusus membahas upaya memperkuat kerja sama bilateral, melawan agresi Rusia hingga menahan pergerakan China di kawasan. Kunjungan Kishida tersebut sekaligus menandai keseriusannya dalam merespons dampak perang bagi Ukraina.