Reporter: Asnil Bambani Amri, Reuters | Editor: Asnil Amri
TOKYO. Jepang akan menyediakan US$ 60 miliar untuk pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Langkah ini menjadikan Jepang sebagai negara non-Eropa pertama yang mengalirkan dana menangani krisis utang zona euro.
Menteri Keuangan Jepang, Juni Azumi mengatakan, kontribusi dari pemerintahan Jepang itu Tokyo akan diumumkan secara pada pertemuan Group +20 atau G20 di Washington akhir pekan ini.
"Saya yakin bahwa banyak negara lain akan memberikan kontribusi kepada IMF," kata Azumi dalam konferensi pers rutin setelah pertemuan kabinet hari ini (17/4).
Azumi menambahkan, kebijakan Jepang itu diharapkan bisa membantu memperkuat pendanaan IMF, dan membuka jalan untuk mengakhiri krisis di zona euro. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan lagi perekonomian Jepang dan juga Asia.
IMF pada Januari lalu mengumumkan, membutuhkan senilai US$ 600 miliar untuk membantu situasi ekonomi dan keuangan Eropa. Namun pekan lalu, Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF merevisi kebutuhan dana untuk Eropa itu menjadi US$ 400 miliar - US$ 500 miliar.
Sementara tu anggota kawasan Eropa berkomitmen memberikan sekitar US$ 200 miliar dan negara-negara Uni Eropa tambahan US$ 50 miliar.
Tapi negara lainnya, termasuk negara berkembang terkemuka seperti Cina, Brasil dan Rusia, telah menunda komitmennya.