Reporter: Asnil Bambani Amri, NHK | Editor: Asnil Amri
TOKYO. Sepanjang tahun 2011, tercatat 11.400 perusahaan menyatakan diri bangkrut dan tak sanggup lagi menjalankan usahanya di Jepang.
Hal ini disampaikan oleh unit penyalur kredit dari Teikoku Databank, seperti yang dilansir situs NHK. Namun begitu, jumlah perusahaan yang bangkrut di 2011 turun 0,5% dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Jumlah kebangkrutan perusahaan itu turun tajam sebesar 27% di wilayah Timur laut Jepang. Sebab, di wilayah ini banyak proyek pemerintah yang diserahkan ke swasta terkait penanganan bencana maupun proyek rekonstruksi paska tsunami.
Tapi, ada perusahaan riset mengumumkan sebaliknya, situasi ekonomi di wilayah Timur Laut Jepang mengalami situasi ekonomi yang terburuk sejak dihantam gempa dan tsunami maupun dampak kecelakaan nuklir Fukushima.
Lembaga riset itu mengumumkan, sekitar 1.500 perusahaan di wilayah ini telah berhenti beroperasi. Kondisinya belum diketahui apakah bangkrut , atau pemiliknya tidak dapat dihubungi.
Saat ini, sektor riil di Jepang kesulitan untuk bangkit karena penguatan yen dan juga kenaikan harga minyak yang bisa mengancam kebangkrutan lagi dimasa yang akan datang.