Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang mendesak Israel untuk meningkatkan upaya pemulihan stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah, kawasan di mana Israel sangat aktif bermanuver secara politik.
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi, pada hari Rabu (18/8), secara khusus meminta Israel melakukan upaya nyata untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Bertemu langsung dengan Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid di Yerusalem, Motegi meminta Israel untuk menumbuhkan kepercayaan dengan semua pihak terkait hubungannya dengan Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel tangkap puluhan mahasiswa Palestina, dituduh terlibat aksi teror
Dilansir dari Kyodo, Motegi turut menyampaikan dukungan untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi Israel dan Palestina.
Sebagai respons, PM Bennett mengatakan akan bekerja dengan komunitas internasional, termasuk Jepang, menuju peningkatan stabilitas di kawasan itu.
Kedua belah pihak juga membahas inisiatif Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka yang dipimpin oleh Jepang dan Amerika Serikat.
Kepada para pemimpin Israel, Motegi mengatakan bahwa keamanan di kawasan Indo-Pasifik akan sangat membantu perkembangan dan peningkatan infrastruktur di Timur Tengah.
Baca Juga: Israel minta Lebanon bertanggung jawab atas serangan roket, siapa pun pelakunya
Selain masalah keamanan regional, Motegi juga meminta kerja sama Israel dalam mendukung penyelesaian segera masalah penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an.
Kunjungan Motegi ke Israel kali ini bermaksud untuk mendekatkan diri dengan Bennett yang baru saja menjabat sebagai perdana menteri pada bulan Juni lalu setelah pengunduran diri Benjamin Netanyahu.
Sebelum berkunjung ke Israel, Motegi terlebih dahulu mengunjungi Ramallah di Tepi Barat. Di sana Motegi berjanji kepada para pemimpin Palestina untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Setelah ini Motegi masih harus melanjutkan tur ke negara-negara Timur Tengah lain hingga Selasa depan, mulai dari Mesir, Yordania, Turki, Iran, dan Qatar.