kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jepang: Tanggapan kami di Laut China Selatan tidak ditujukan pada satu negara


Rabu, 21 Oktober 2020 / 14:57 WIB
Jepang: Tanggapan kami di Laut China Selatan tidak ditujukan pada satu negara
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan istrinya Mariko Suga tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (20/10) siang.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jepang menentang setiap tindakan yang meningkatkan ketegangan di Laut Cina Selatan, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan, tetapi Tokyo tidak bertujuan membentuk "NATO Asia".

Suga mengakhiri perjalanan empat hari ke Vietnam dan Indonesia, perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat bulan lalu, sebagai bagian dari upaya Jepang untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara utama Asia Tenggara di tengah kekhawatiran peningkatan ketegasan China di kawasan tersebut.

"Jepang menentang tindakan apa pun yang meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan," kata Suga dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/10), di tengah kunjungan ke Indonesia.

"Izinkan saya menekankan kembali pentingnya semua negara terkait masalah Laut China Selatan untuk tidak menggunakan kekerasan atau paksaan, tetapi bekerja menuju resolusi damai atas sengketa berdasarkan hukum internasional," ujarnya.

Baca Juga: Bikin panas China, India gelar latihan militer bersama AS, Australia, dan Jepang

Perjalanan ini mengikuti pertemuan bulan ini di Tokyo dari "Quad", aliansi informal India, Australia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS), yang Washington lihat sebagai benteng melawan pengaruh regional China yang semakin berkembang.

China telah mengecam pengelompokan empat negara itu sebagai "mini-NATO" yang bertujuan untuk menahan perkembangannya. 

“Tanggapan kami di Laut China Selatan tidak ditujukan pada satu negara,” tegas Suga ketika ditanya, apakah Jepang ingin membuat Pakta Perjanjian Atlantik Utara (NATO) versi Asia.

Suga harus menyeimbangkan hubungan ekonomi Jepang yang dalam dengan China terhadap masalah keamanan, termasuk dorongan Beijing yang semakin meningkat untuk menegaskan klaim atas pulau-pulau di Laut China Timur yang disengketakan.

Baca Juga: Laut China Selatan memanas, Jepang ekspor peralatan dan teknologi militer ke Vietnam



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×