kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.769   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Laut China Selatan memanas, Jepang ekspor peralatan dan teknologi militer ke Vietnam


Senin, 19 Oktober 2020 / 13:29 WIB
Laut China Selatan memanas, Jepang ekspor peralatan dan teknologi militer ke Vietnam
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga melambaikan tangan di samping istrinya Mariko saat ia akan berangkat menuju Vietnam dan Indonesia di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang, Minggu (18/10/2020).


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HANOI. Jepang dan Vietnam sepakat pada Senin (19/10) untuk memperkuat hubungan keamanan dan ekonomi. Termasuk, perjanjian bagi Jepang untuk mengekspor peralatan dan teknologi militer ke Vietnam, di tengah peningkatan ketegangan di Laut China Selatan.

"Ini adalah langkah besar di bidang keamanan bagi kedua negara, bahwa kami pada prinsipnya mencapai kesepakatan tentang transfer peralatan dan teknologi pertahanan," kata Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga kepada wartawan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Hanoi.

“Vietnam yang tahun ini menjabat sebagai Ketua ASEAN merupakan kunci untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” tambah Suga seperti seperti dikutip Reuters.

Suga dan Phuc juga setuju tentang pentingnya menjaga perdamaian, keamanan, dan kebebasan navigasi juga penerbangan di Laut China Selatan. "Dan, untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara damai," ujar Phuc.

Baca Juga: AS kembali kirim Kapal Induk Ronald Reagan ke Laut China Selatan

"Vietnam menyambut baik Jepang, kekuatan global, untuk terus berkontribusi secara aktif bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional dan global," sebut Phuc.

Suga, yang menjabat Perdana Menteri Jepang bulan lalu setelah Shinzo Abe mengundurkan diri karena kesehatan yang buruk, melakukan debut diplomatik luar negeri minggu ini dengan melakukan perjalanan ke negara-negara penting Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Indonesia.

Jepang harus menyeimbangkan hubungan ekonominya yang dalam dengan China terkait masalah keamanan, termasuk dorongan Beijing untuk menegaskan klaim atas pulau-pulau Laut China Timur yang disengketakan.

Vietnam dan anggota ASEAN lainnya, banyak di antaranya memiliki perselisihan teritorial dengan China di Laut China Selatan, berhati-hati dalam mengasingkan mitra ekonomi besar dan enggan untuk terjebak dalam konfrontasi yang intens antara Amerika Serikat dan China.

Baca Juga: Laut China Selatan sempat bergolak, kapal perusak AS memasuki Kepulauan Paracel

China mengklaim sebagian besar zona ekonomi eksklusif Vietnam serta Kepulauan Paracel dan Spratly.

Jepang, yang mengakhiri larangan puluhan tahun atas penjualan senjata di luar negeri pada 2014 untuk membantu memperkuat militer dan menurunkan biaya peralatan militer rakitan dalam negeri, telah melakukan pembicaraan dengan Vietnam, Indonesia, dan Thailand mengenai kesepakatan ekspor peralatan dan teknologi militer.

Selanjutnya: Beijing: China dan ASEAN harus menghilangkan gangguan eksternal di Laut China Selatan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×