Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Jumlah iklan lowongan kerja di Australia turun sebesar 1% pada bulan Juli, terutama akibat pelemahan di sektor pendidikan dan ritel.
Meskipun demikian, penurunan ini hanya mengimbangi sebagian kenaikan pada bulan sebelumnya, menunjukkan bahwa pelonggaran pasar tenaga kerja berlangsung secara bertahap.
Baca Juga: Australia Menaikkan Kuota Mahasiswa Asing Jadi 295.000 Tahun Depan
Data yang dirilis oleh Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) bersama situs pekerjaan Indeed pada Selasa (5/8/2025), menunjukkan jumlah iklan pekerjaan turun 1% dibandingkan Juni, saat terjadi kenaikan 1,6% (direvisi turun).
Secara tahunan, jumlah iklan lowongan kerja pada Juli masih 0,1% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan 14,4% lebih tinggi dari tingkat pra-pandemi.
"Meski demikian, level iklan lowongan kerja yang masih tinggi dalam seri data kami mengindikasikan bahwa pelonggaran pasar tenaga kerja secara substansial masih belum terjadi," kata Aaron Luk, ekonom di ANZ.
"Iklan lowongan kerja masih berada dalam kisaran sempit antara 114–117 dan cenderung stagnan sejak pertengahan 2024," lanjutnya.
Baca Juga: Australia Aman dari Kenaikan Tarif AS, Tetap di Level 10%
Bank Sentral Australia (RBA) menilai pasar tenaga kerja masih mendekati tingkat lapangan kerja penuh.
Namun, muncul kekhawatiran setelah data ketenagakerjaan bulan Juni menunjukkan pertambahan jumlah pekerja yang lebih rendah dari ekspektasi, dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,3%.
RBA secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,6% pada Selasa pekan depan.
Keputusan ini mengikuti data inflasi kuartalan yang mengejutkan karena berada di bawah ekspektasi, serta keputusan mengejutkan RBA bulan lalu yang menahan suku bunga meskipun pasar telah memprediksi adanya pemangkasan.