kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Australia Aman dari Kenaikan Tarif AS, Tetap di Level 10%


Jumat, 01 Agustus 2025 / 09:53 WIB
Australia Aman dari Kenaikan Tarif AS, Tetap di Level 10%
ILUSTRASI. Pemerintah Australia memastikan bahwa tarif ekspor ke Amerika Serikat (AS) tetap berada di level dasar 10%, setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan kebijakan tarif timbal balik baru berkisar antara 10% hingga 41% terhadap puluhan negara. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SYDNEY/WELLINGTON. Pemerintah Australia memastikan bahwa tarif ekspor ke Amerika Serikat (AS) tetap berada di level dasar 10%, setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan kebijakan tarif timbal balik baru berkisar antara 10% hingga 41% terhadap puluhan negara.

Menteri Perdagangan Australia Don Farrell menyatakan bahwa Gedung Putih telah mengonfirmasi tidak ada negara lain yang memperoleh tarif lebih rendah dari Australia.

Baca Juga: Bursa Asia Terpukul Setelah AS Naikkan Tarif, Pasar Tunggu Data Tenaga Kerja AS

Hal ini menunjukkan bahwa posisi Australia tetap paling diuntungkan dalam rezim tarif baru tersebut.

“Meskipun kami berada dalam posisi terbaik dalam rezim tarif baru AS, kami akan terus mengupayakan penghapusan semua tarif sesuai dengan perjanjian perdagangan bebas kami,” kata juru bicara Farrell dalam pernyataan resmi Jumat (1/8/2025).

Australia termasuk sedikit negara yang mencatatkan surplus perdagangan bagi Amerika Serikat.

Menurut data Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), surplus perdagangan AS dengan Australia pada 2024 mencapai US$17,9 miliar, naik 1,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Gedung Putih Merilis Detail Lanskap Perdagangan Global, Kanada Kena Hantam Tarif 35%

Posisi surplus ini sering digunakan Australia sebagai argumen dalam perundingan dagang dengan Washington.

Pekan lalu, Australia juga melonggarkan pembatasan impor daging sapi dari Amerika Serikat, sebuah langkah yang dinilai dapat memperlancar hubungan dagang bilateral.

Namun, Perdana Menteri Anthony Albanese menegaskan bahwa keputusan tersebut telah lama direncanakan dan tidak terkait langsung dengan negosiasi tarif baru AS.

Sementara itu, negara tetangga Australia, Selandia Baru, mengalami kenaikan tarif AS menjadi 15% dari baseline sebelumnya 10%.

“Langkah pertama kami adalah berbicara langsung dengan mereka. Dan selama ini, kami sudah menjalin komunikasi yang baik,” ujar Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay kepada Radio New Zealand.

Baca Juga: Bursa Asia Terpukul Setelah AS Naikkan Tarif, Pasar Tunggu Data Tenaga Kerja AS

Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif tarif timbal balik pada Kamis (31/7) sebagai bagian dari kebijakan dagang baru yang menargetkan puluhan negara, dengan alasan ketidakseimbangan perdagangan dan praktik yang dianggap tidak adil terhadap AS.

Selanjutnya: 6 Nasihat Warren Buffett Bantu Introvert Tumbuh dan Percaya Diri

Menarik Dibaca: Promo Burger Bangor Banting Harga 1-10 Agustus, Paket Super Komplit Mulai Rp 59.000




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×