kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.421   -121,00   -0,73%
  • IDX 7.465   -73,12   -0,97%
  • KOMPAS100 1.049   -9,76   -0,92%
  • LQ45 788   -9,08   -1,14%
  • ISSI 253   -2,74   -1,07%
  • IDX30 412   -0,51   -0,12%
  • IDXHIDIV20 470   2,87   0,61%
  • IDX80 118   -1,14   -0,95%
  • IDXV30 123   0,72   0,59%
  • IDXQ30 131   0,68   0,52%

Australia Menaikkan Kuota Mahasiswa Asing Jadi 295.000 Tahun Depan


Senin, 04 Agustus 2025 / 22:51 WIB
Australia Menaikkan Kuota Mahasiswa Asing Jadi 295.000 Tahun Depan
ILUSTRASI. Kota - Negara : Sydney - Australia ;Jumlah Penduduk (2014) : 4.399.722 orang ;PDB Total (2015) : US$ 41.954 ;Jumlah wisatawan : 3,1 juta orang ;Pendapatan Sektor Pariwisata : US$ 2 miliar ;Tentang Sydney : - Sydney merupakan kota terbesar di Australia dan merupakan ibu kota dari negara bagian New South Wales (NSW). Sydney dijuluki sebagai “The Harbour City” (kota dermaga), “The City of Villages” (kota desa-desa), dan “The Emerald City” (Kota Zamrud). Sydney merupakan salah satu kota paling multikultural di dunia, dimana kota ini menjadi tujuan utama para imigran ke Australia baik untuk belajar maupun untuk mencari kerja. Kota Sydney ini berbatasan langsung dengan Melbourne dan Brisbane. ;- Dinilai sebagai kota terbaik ke-3 di dunia untuk ditinggali (2011 Index Kota Rep Trak), itu tidak mengherankan bahwa mahasiswa/i dari lebih 200 latar belakang internasional datang untuk tinggal dan belajar di Sydney. Terkenal karena kombinasi unik dari kehidupan kota dan kehidupan diluar rumah, budaya yang beragam dan komunitas yang ramah. Sydney juga tujuan bisnis urutan ke-1 di Australia. Dengan banyak perusahaan – perusahaan multinasional berlokasi disini, itu menyumbang 30% dari aktivitas ekonomi negara.Sumber foto : sydney.com


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pemerintah Australia akan menaikkan kuota mahasiswa asing sebesar 9% menjadi 295.000 pada tahun 2026, serta memprioritaskan pelamar dari kawasan Asia Tenggara. Langkah ini diumumkan pada Senin (4/8) sebagai bagian dari kebijakan migrasi yang lebih terkontrol.

Kebijakan pembatasan jumlah mahasiswa asing sebelumnya diperkenalkan tahun lalu sebagai upaya mengendalikan lonjakan migrasi yang turut mendorong kenaikan harga properti. Untuk tahun 2025, Australia telah menetapkan batas sebanyak 270.000 tempat bagi mahasiswa asing.

Pada tahun 2026, Australia menambah 25.000 tempat karena kebijakan pembatasan sebelumnya telah berhasil menurunkan jumlah mahasiswa internasional yang dianggap sudah tak terkendali.

Baca Juga: Australia Aman dari Kenaikan Tarif AS, Tetap di Level 10%

"Meningkatkan pendidikan internasional secara berkelanjutan adalah demi kepentingan mahasiswa, universitas, dan juga kepentingan nasional," ujar Menteri Pendidikan Australia, Jason Clare, dalam pernyataan dikutip Reuters.

Pada tahun anggaran 2023, Australia mengeluarkan hampir 600.000 visa pelajar, menandai kembalinya mahasiswa asing dalam jumlah besar pasca pandemi Covid-19. Mayoritas mahasiswa berasal dari China dan India.

Selain menerapkan batas kuota, pemerintah juga telah menaikkan dua kali lipat biaya visa mahasiswa mulai 2024 dan berkomitmen menutup celah hukum yang memungkinkan perpanjangan visa berkali-kali secara terus-menerus.

Menurut Wakil Menteri Pendidikan Internasional, Julian Hill, langkah-langkah pengetatan tersebut telah membuahkan hasil dan memungkinkan adanya kenaikan kuota secara moderat pada 2026. "Angkanya sebelumnya tumbuh di luar kendali," kata Hill kepada ABC. 

Selama 12 bulan terakhir, pemerintah telah mengambil keputusan sulit yang tidak selalu disukai sektor pendidikan tinggi demi menurunkan jumlah dan menjadikannya lebih berkelanjutan. Sekitar dua pertiga dari total kuota akan dialokasikan ke universitas, sementara sepertiganya untuk sektor pelatihan kejuruan (vocational training).

Pemerintah juga menetapkan universitas besar, khususnya yang berbasis publik, harus membuktikan bahwa mahasiswa domestik dan internasional memiliki akses terhadap perumahan yang aman dan layak. Selain itu, mereka didorong untuk merekrut lebih banyak mahasiswa dari Asia Tenggara agar bisa memperoleh alokasi tambahan.

Baca Juga: Penjualan Ritel Australia Naik 1,2% pada Juni, Diskon Besar Tarik Konsumen Berbelanja

"Penting bagi kekuatan lunak (soft power) Australia di masa depan agar kami terus membawa individu terbaik dari negara tetangga kami di Asia Tenggara dan membekali mereka dengan pengalaman Australia yang akan mereka kenang sepanjang hidup," kata Hill.

Hubungan dengan Asia Tenggara merupakan salah satu fokus utama pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese yang tengah berupaya mengurangi ketergantungan ekonomi Australia pada China.

Organisasi Universities Australia menyambut baik peningkatan kuota ini dan menyebutnya sebagai langkah masuk akal. "Universitas telah lama meminta adanya pertumbuhan di sektor penting ini, dan pemerintah telah memenuhi permintaan tersebut," ujar CEO Universities Australia, Luke Sheehy.

Australia merupakan salah satu negara dengan proporsi mahasiswa internasional tertinggi di dunia. Sektor pendidikan internasional menyumbang lebih dari A$ 51 miliar setara dengan US$ 33,05 miliar terhadap perekonomian negara pada tahun 2024, menjadikannya sebagai ekspor jasa terbesar Australia.

Selanjutnya: Core Concept Living Perkenalkan Leviro Residences, Hunian Scandinasian di Bali

Menarik Dibaca: Film Pabrik Gula Tayang di Netflix Minggu Ini, Simak Sinopsisnya Dulu Yuk


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×