kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.403   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.498   33,67   0,45%
  • KOMPAS100 1.058   9,06   0,86%
  • LQ45 795   7,67   0,97%
  • ISSI 254   0,37   0,15%
  • IDX30 414   2,44   0,59%
  • IDXHIDIV20 473   2,60   0,55%
  • IDX80 119   0,99   0,84%
  • IDXV30 123   0,50   0,41%
  • IDXQ30 133   1,06   0,80%

Dolar AS Tertekan Selasa (5/8) Pagi, The Fed Akan Pangkas Suku Bunga September


Selasa, 05 Agustus 2025 / 08:58 WIB
Dolar AS Tertekan Selasa (5/8) Pagi, The Fed Akan Pangkas Suku Bunga September
ILUSTRASI. Nilai tukar dolar AS bergerak melemah pada perdagangan Selasa (5/8/2025), di tengah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve serta kekhawatiran atas dampak ekonomi dari gelombang tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) pekan lalu./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/01/2021


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Nilai tukar dolar AS bergerak melemah pada perdagangan Selasa (5/8/2025), di tengah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve serta kekhawatiran atas dampak ekonomi dari gelombang tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) pekan lalu.

Mata uang AS terus berada di bawah tekanan setelah laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat lalu menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke US$ 3.380,61 Selasa (5/8) Pagi, Ekspektasi Suku Bunga The Fed

Hal ini mendorong pelaku pasar untuk semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang.

Situasi diperburuk oleh pemecatan pejabat tinggi statistik AS oleh Presiden Donald Trump, serta pengunduran diri Gubernur The Fed Adriana Kugler, yang memicu ketidakpastian lebih lanjut di pasar. Akibatnya, dolar AS sempat anjlok tajam pada Jumat lalu.

Meskipun sempat stabil pada perdagangan Senin (4/8/2025), dolar kembali melemah pada awal sesi Selasa. Euro menguat ke level US$ 1,1579, sementara poundsterling berada di posisi US$ 1,3298.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tercatat di level 98,688 setelah sempat menyentuh titik terendah dalam sepekan.

Baca Juga: Apple Berhasil Jual 3 Miliar iPhone Sejak 2007, Tim Cook Punya Target Baru

Menurut alat pemantau CME FedWatch, probabilitas pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan September melonjak menjadi 94,4%, jauh lebih tinggi dibandingkan 63% pada pekan sebelumnya.

Goldman Sachs bahkan memproyeksikan The Fed akan melakukan tiga kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin mulai September.

Tidak menutup kemungkinan pemangkasan 50 bps bisa dilakukan bila tingkat pengangguran kembali meningkat.

Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, pada Senin mengatakan bahwa pelemahan pasar tenaga kerja yang semakin nyata serta tidak adanya tekanan inflasi dari tarif membuat waktu untuk memangkas suku bunga "semakin dekat".

“Saya awalnya bersedia menunggu satu siklus lagi, tapi saya tidak bisa menunggu selamanya,” ujar Daly.

Baca Juga: Brasil Tahan Mantan Presiden Bolsonaro, Trump Balas dengan Sanksi dan Tarif

Sementara itu, fokus pasar juga masih tertuju pada ketidakpastian akibat kebijakan tarif terbaru yang diberlakukan Trump terhadap puluhan negara. Kondisi ini memicu kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global.

Yen Jepang menguat tipis ke posisi 146,95 per dolar AS, setelah risalah pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) bulan Juni menunjukkan bahwa beberapa anggota dewan mempertimbangkan untuk kembali menaikkan suku bunga jika ketegangan dagang mereda.

Franc Swiss cenderung stabil di posisi 0,8081 per dolar, setelah sempat melemah 0,5% sehari sebelumnya.

Pemerintah Swiss sedang menyiapkan tawaran dagang baru untuk mencegah tarif AS sebesar 39% terhadap produk Swiss yang dapat menghantam perekonomian ekspor negara tersebut.

Namun, dampak jangka panjang dari kebijakan tarif tersebut masih belum pasti, dan pasar bersiap menghadapi volatilitas.

Baca Juga: Cek Sajian Pagi Menu Trading dari BRI Danareksa Sekuritas Hari Ini (5/8)

“Ini seperti pandemi. Kita pikir dampaknya ke rantai pasok akan terlihat cepat, tapi sebenarnya akan butuh 6 hingga 12 bulan untuk mengetahui siapa yang akan untung dan siapa yang buntung,” ujar Rodrigo Catril, analis valas di National Australia Bank, Sydney.

Di pasar mata uang lainnya, dolar Australia naik 0,11% ke US$ 0,64736. Sementara dolar Selandia Baru juga menguat 0,11% ke US$ 0,5914.

“Kami masih meyakini bahwa tren dolar AS akan melemah,” lanjut Catril. “Meski pertumbuhan global bisa menekan mata uang pro-pertumbuhan seperti AUD dan mata uang Asia, struktur kebijakan AS saat ini justru cenderung negatif bagi dolar.”

Selanjutnya: Aturan Pasang Bendera Merah Putih & Link Resmi Download Logo HUT RI Ke-80

Menarik Dibaca: Siap-Siap! Promo JCO Anniversary ke-20 11-15 Agustus, Ragam Paket Spesial Harga Hemat




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×