Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. – Federal Open Market Committee, atau Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Federal Reserve (FED) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,50%, meskipun aktivitas ekspor-impor mengalami fluktuasi.
Indikator ekonomi terbaru menunjukkan aktivitas ekonomi Amerika Serikat tetap tumbuh dalam laju yang solid, dengan tingkat pengangguran yang stabil pada level rendah dan kondisi pasar tenaga kerja yang masih kuat.
Baca Juga: Donald Trump Berang Setelah The Fed Pertahankan Suku Bunga
Namun, inflasi masih berada di tingkat yang relatif tinggi. FOMC menyatakan bahwa ketidakpastian terhadap prospek ekonomi meningkat, dan kini memperkirakan risiko terhadap inflasi maupun pengangguran mengalami kenaikan.
Dalam mendukung target jangka panjangnya, yaitu mencapai lapangan kerja maksimal dan inflasi sebesar 2 persen, FOMC akan terus memantau data ekonomi, prospek yang berkembang, serta keseimbangan risiko. Selain itu, komite tetap melanjutkan pengurangan kepemilikan surat utang pemerintah dan sekuritas berbasis hipotek.
Baca Juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Powell Bilang Tidak Ada Unsur Politis
FOMC menyatakan siap menyesuaikan kebijakan moneter bila muncul risiko yang menghambat pencapaian tujuan ekonomi tersebut. Penilaian akan memperhitungkan beragam informasi, termasuk kondisi pasar tenaga kerja, tekanan inflasi, ekspektasi inflasi, serta perkembangan keuangan dan internasional.
Keputusan ini didukung oleh Ketua The Fed Jerome H. Powell bersama Wakil Ketua John C. Williams, serta anggota lainnya termasuk Michael S. Barr, Michelle W. Bowman, Susan M. Collins, Lisa D. Cook, Austan D. Goolsbee, Philip N. Jefferson, Neel Kashkari, Adriana D. Kugler, Alberto G. Musalem, dan Christopher J. Waller. Neel Kashkari memberikan suara sebagai anggota alternatif dalam pertemuan kali ini.