kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jerman akan prioritaskan guru dan pengasuh anak untuk terima vaksin Covid-19


Senin, 22 Februari 2021 / 09:29 WIB
Jerman akan prioritaskan guru dan pengasuh anak untuk terima vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Suasana lockdown di kota Dresden, Jerman, 14 Desember 2020. REUTERS/Matthias Rietschel.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Pemerintah Jerman berencana memasukkan guru dan pengasuh anak ke dalam golongan penduduk yang menerima vaksin Covid-19 lebih awal. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Jens Spahn.

Dilansir dari Reuters, Spahn mengusahakan agar guru sekolah dasar dan pekerja penitipan anak di Jerman bisa mendapatkan vaksin Covid-19 lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya.

Jerman mengklasifikasikan penerima vaksin ke dalam tiga kelompok. Sejauh ini guru dan pekerja pengasuh anak ada di dalam kelompok terakhir.

Kelompok orang yang berusia 80 tahun atau lebih nantinya akan tetap diutamakan. Sementara guru dan pengasuh anak akan disegerakan untuk menerima vaksin.

"Kami ingin menambahkan kelompok itu dengan cepat ke cluster kedua saat ini dan menawarkan vaksin lebih awal," ungkap Spahn seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Presiden Prancis berharap negara kaya menyumbangkan vaksin Covid-19 ke Afrika

Rencana baik Spahn ini disampaikan bersamaan dengan dibukanya kembali sekolah dasar dan penitipan anak di 10 dari 16 negara bagian federal Jerman mulai 22 Februari.

Jerman sampai saat ini masih cukup kesulitan menghadapi gempuran virus corona yang menyerang negaranya. Kanselir Jerman Angela Merkel beberapa waktu lalu bahkan secara terbuka meminta maaf kepada seluruh rakyat Jerman.

Pemerintah Jerman juga menerima banyak kritik akibat proses vaksinasi nasional yang relatif lambat. Hal ini semakin diperburuk dengan banyaknya unit bisnis yang mendesak pemerintah untuk melonggarkan kebijakan lockdown.

Memasuki bulan keempat lockdown, jumlah kasus infeksi di Jerman cenderung terus menurun. Penurunan inilah yang membuat pemerintah Jerman mulai yakin untuk membuka kembali sekolah.

Selanjutnya: Skandal vaksin Covid-19, Menteri Kesehatan Argentina mengundurkan diri



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×