Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Pemerintah Jerman berencana melarang penggunaan segala komponen buatan dua raksasa telekomunikasi China, Huawei dan ZTE, dalam program perluasan layanan internet 5G negara. Jerman menilai keterlibatan perusahaan China bisa mengancam keamanan.
Saat ini pemerintah Jerman masih melakukan tinjauan umum terhadap pemasok komponen telekomunikasi. Sejauh ini pun belum ada operator yang dilarang menggunakan komponen tertentu dari perusahaan China di jaringan 5G mereka.
"Perubahan utamanya adalah pemeriksaan ketat untuk potensi risiko keamanan, hal ini sekarang juga berlaku untuk komponen yang ada di jaringan telekomunikasi. Operator tidak akan diberi kompensasi untuk suku cadang yang perlu dicabut dari jaringan dan diganti," kata seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Rusia Siap Menantang AS di Persaingan Menuju Presiden Bank Dunia
Huawai dan ZTE disebut memiliki kedekatan dengan otoritas keamanan China. Dugaan itu membuat banyak negara khawatir dua entitas tersebut berperan sebagai mata-mata negara yang bekerja melalui dunia digital.
Merespons tuduhan tersebut, Huawei mengatakan pihaknya memiliki catatan keamanan yang sangat baik selama 20 tahun pengiriman teknologi ke seluruh dunia, termasuk Jerman.
Pihak ZTE untuk sementara memilih diam di tengah mencuatnya spekulasi tersebut.
Baca Juga: Pelajari Perang di Ukraina, Ahli Militer China Khawatir Tentang Rudal AS dan Starlink
Sejauh ini baru Inggris dan Swedia yang melarang Huawei dan ZTE memasok peralatan vital dalam pengadaan jaringan internet 5G negara. Jerman dan beberapa negara Eropa lain masih dalam upaya perumusan kebijakan.
Di sisi lain, laporan baru menunjukkan bahwa Jerman sebenarnya menjadi lebih bergantung pada Huawei untuk peralatan jaringan akses radio (RAN) 5G daripada di jaringan 4G, walaupun operator memang menghindari penggunaan komponen Huawei pada jaringan inti.
Pemerintah Jerman bulan lalu masih belum dapat menjawab permintaan parlemen untuk menyediakan data terkait berapa banyak komponen Huawei yang digunakan operator dalam jaringan 5G mereka.
Badan keamanan siber Jerman beserta kementerian dalam negeri telah memeriksa keberadaan komponen China yang berbahaya dalam jaringan internet 5G mereka selama berbulan-bulan. Sayangnya sampai saat ini data konkrit belum bisa diberikan.