kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Jerman dan Prancis berniat mengubah perjanjian Uni Eropa


Jumat, 25 November 2011 / 11:32 WIB
Jerman dan Prancis berniat mengubah perjanjian Uni Eropa
ILUSTRASI. Asuransi Jasa Indonesia alias?Asuransi Jasindo


Reporter: Edy Can, BBC | Editor: Edy Can

STRASBOURG. Jerman dan Prancis berencana mengubah perjanjian Uni Eropa untuk meningkatkan governance di zona Eropa. Rencana ini diungkapkan setelah Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy bertemu dengan Perdana Menteri Italia Mario Monti.

Sarkozy mengatakan, modifikasi perjanjian Uni Eropa ini untuk meningkatkan integrasi dan konvergensi antaranggota Uni Eropa. Sehingga, dia berharap, perubahan perjanjian ini bisa menggenjot kepercayaan negara Benua Biru tersebut.

Hingga saat ini, perubahan apa yang akan dilakukan belum jelas. Usulan perubahan perjanjian Uni Eropa ini akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan.

Merkel menambahkan, perubahan itu tidak akan mengubah peran bank sentral Eropa, European Central Bank. Sebelumnya, Prancis dan Jerman berbeda pendapat mengenai peran ECB. Kedua pemimpin negara ini berselisih paham mengenai apakah ECB akan berperan sebagai lender of the last resort atau tidak dalam mengatasi krisis utang yang membelit Benua Biru tersebut.

Perjanjian Uni Eropa merupakan kesepakatan yang ditekan oleh anggota-anggota Uni eropa. Perjanjian ini mengikat anggota Uni Eropa. Di dalamnya terdapat aturan mengenai bagaimana pembuatan keputusan, hubungan antar negara Eropa, pengaturan institusi Uni Eropa dan pencapaian tujuan Uni Eropa.

Pertemuan ketiga kepala pemerintahan ini dilakukan setelah Jerman gagal memenuhi target penjualan obligasi. Pada Rabu (23/11) lalu, Jerman hanya mampu menjual surat utang bertenor 10 tahun sebesar 3,6 miliar euro. Hasil penjualan ini jauh dari targetnya sebesar 6 miliar euro.

Dalam pertemuan itu, Monti juga membeberkan rencana ekonominya kepada Prancis dan Jerman termasuk anggaran Italia hingga 2013 mendatang.







Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×