kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.416   -76,23   -1,02%
  • KOMPAS100 1.146   -13,08   -1,13%
  • LQ45 907   -12,67   -1,38%
  • ISSI 225   -1,05   -0,47%
  • IDX30 467   -7,79   -1,64%
  • IDXHIDIV20 564   -8,40   -1,47%
  • IDX80 131   -1,45   -1,09%
  • IDXV30 140   -0,65   -0,46%
  • IDXQ30 156   -2,00   -1,26%

Obligasi Jerman tak laku, pemimpin UE kembali bertemu bahas krisis euro


Kamis, 24 November 2011 / 15:50 WIB
Obligasi Jerman tak laku, pemimpin UE kembali bertemu bahas krisis euro
ILUSTRASI. Pemerintah telah mengamankan sejumlah stok vaksin untuk nantinya diberikan secara cuma-cuma ke masyarakat.


Sumber: BBC | Editor: Rizki Caturini

LONDON. Para pemimpin Uni Eropa untuk kesekian kalinya melakukan pertemuan untuk membahas masa depan euro. Pembicaraan ini dihadiri oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Italia Mario Monti.

Tak hanya membicarakan keadaan ekonomi Italia, mereka juga akan membicarakan tentang ide penerbitan obligasi bersama yang diusulkan oleh Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barosso. Maklum, Jerman dan Prancis masih keberatan dengan skema ini.

Usulan penerbitan obligasi bersama ini bertujuan untuk mengurangi tekanan bagi beberapa negara UE yang terlilit utang. Sebab, nantinya obligasi bersama ini akan ditanggung bersama oleh anggota UE.

Ditambah lagi, kemarin penawaran obligasi Jerman tidak mencapai target penjualan. Dari penawaran obligasi bertenor 10 tahun senilai 6 miliar euro, hanya laku terjual 3,6 miliar euro.

Sudah banyak pembahasan mengenai penyebab penjualan obligasi Jerman yang tak mencapai target pada lelang kemarin. Kemungkinan akibat rendahnya yields atau karena pendekatan harga obligasi yang kurang menarik. "Tapi kesimpulannya, semua orang berpikir obligasi Jerman itu tidak berprospek bagus," kata editor ekonomi BBC, Stephanie Flanders.

Dalam perbincangan dengan para analis, ekonom serta pelaku pasar, hal ini mengindikasikan kondisi ini merupakan momen telah berakhirnya euro. "Tidak berakhir sama sekali tentu saja, tapi akan ada realitas memilukan di depan karena Jerman saja sudah tidak bisa menjadi safe haven," ujarnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×