Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Misinya, lanjut Berlin, adalah untuk memperkuat multilateralisme dan menunjukkan dukungan Jerman untuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Washington memuji rencana yang diajukan oleh sekutu NATO mereka. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters: "Kami menyambut baik dukungan Jerman untuk tatanan internasional berbasis aturan di Indo-Pasifik. Komunitas internasional memiliki kepentingan penting dalam pelestarian tatanan maritim terbuka.”
Klaim teritorial "sembilan garis putus-putus" Beijing mencakup hampir semua perairan di Laut China Selatan. China secara bertahap memperluas kehadirannya di wilayah tersebut dengan membangun pos-pos militer di pulau-pulau buatan.
AS secara teratur menuduh Beijing melakukan militerisasi kawasan itu dan mencoba mengeksploitasi cadangan minyak dan gas alam.
Baca Juga: Dilengkapi radar anti-siluman, kapal perusak China terbaru ikut latihan militer
Kedutaan Besar Prancis di Tokyo juga menyatakan bahwa kapal perang mereka, Prairal, juga telah dikerahkan di perairan Asia.
"Kapal Prancis telah berpartisipasi dalam sistem untuk melawan pengelakan sanksi Dewan Keamanan PBB oleh Korea Utara," demikian pernyataan dari Kedutaan Besar Prancis.
Mereka menambahkan, "Ini adalah salah satu elemen dari pekerjaan kami untuk kepentingan keamanan di kawasan Indo-Pasifik."
Upaya Prancis dan Jerman termasuk yang pertama di Eropa yang bergabung dengan Inggris dalam mengirimkan kapal ke wilayah tersebut.
Minggu lalu, diumumkan bahwa HMS Queen Elizabeth diperkirakan akan berlayar ke wilayah tersebut pada musim panas.