kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JetBlue Menawar Maskapai Spirit Seharga US$ 3,6 Miliar


Rabu, 06 April 2022 / 10:28 WIB
JetBlue Menawar Maskapai Spirit Seharga US$ 3,6 Miliar
ILUSTRASI. JetBlue Airways. REUTERS/Fred Prouser/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. JetBlue Airways mengatakan telah mengajukan tawaran senilai US$ 3,6 miliar untuk maskapai berbiaya rendah Spirit Airlines. Hal tersebut berpotensi menggagalkan rencana merger antara Frontier Group Holdings dan Spirit.

Pada bulan Februari, Frontier dan Spirit mengusulkan merger yang akan menciptakan maskapai penerbangan AS terbesar kelima. Penawaran Frontier akan menghargai Spirit pada US$ 24,93 per saham pada harga penutupan untuk saham Frontier Selasa. Penawaran Frontier adalah 1,9126 lembar saham dan US$ 2,13 tunai untuk setiap lembar Spirit.

Saham Spirit naik 22% setelah pengumuman tersebut yang merupakan level tertinggi sejak pertengahan Februari. Saham maskapai telah menderita karena perjalanan udara turun secara dramatis selama penguncian Covid-19.

Baca Juga: Maskapai AS Pangkas Kapasitas Imbas Lonjakan Biaya Bahan Bakar Pasca Krisis Ukraina

Mengutip Reuters Rabu (6/4), JetBlue mengatakan kesepakatan itu jika selesai diharapkan akan menghasilkan US$ 600 juta hingga US$ 700 juta dalam sinergi tahunan bersih dan maskapai gabungan ini diproyeksikan memiliki pendapatan tahunan sekitar US$ 11,9 miliar berdasarkan pendapatan 2019.

JetBlue, maskapai penerbangan AS terbesar keenam, mengatakan kerjasama itu akan menempatkan JetBlue sebagai penantang tarif rendah nasional yang paling menarik bagi empat maskapai besar AS yang dominan dan berpendapat bahwa kehadirannya di lebih banyak pasar akan memicu penurunan tarif yang jauh lebih besar dari maskapai penerbangan lama.

“Layanan pelanggan Spirit sering menghadapi kritik. Pelanggan tidak harus memilih antara tarif rendah dan pengalaman hebat, dan JetBlue telah menunjukkan kemungkinan untuk memiliki keduanya," kata Chief Executive Officer JetBlue Robin Hayes.

Frontier mengatakan rencana tersebut mengingat Departemen Kehakiman saat ini sedang menuntut untuk memblokir aliansi JetBlue yang tertunda dengan American Airlines.




TERBARU

[X]
×