Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Singapore Airlines (SIA) dan maskapai berbiaya rendah Scoot akan meluncurkan sejumlah rute baru serta menambah frekuensi penerbangan mulai Agustus 2025.
Langkah ini dilakukan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh keluarnya Jetstar Asia—anak usaha Qantas Airways—dari pasar Singapura.
Rute Baru dan Ekspansi ke Kawasan Asia
Mengutip theedgesingapore, Scoot akan mulai melayani penerbangan ke Okinawa (Jepang), Medan, dan Labuan Bajo (Indonesia) mulai Oktober mendatang.
Selain itu, baik Singapore Airlines maupun Scoot akan meningkatkan jumlah penerbangan mingguan ke sembilan destinasi lain di kawasan Malaysia, Thailand, Sri Lanka, Indonesia, dan Filipina sepanjang musim dingin 2025 di belahan bumi utara, dengan tetap menunggu persetujuan regulator.
Baca Juga: Jetstar Asia Hentikan Operasi, Kemenhub: Kami Masih Tunggu Surat Resmi!
Jetstar Asia Resmi Berhenti Operasi 31 Juli
Jetstar Asia sebelumnya mengumumkan akan menghentikan seluruh operasinya pada 31 Juli 2025, langkah yang akan berdampak pada sekitar 500 karyawan dan membebaskan modal hingga A$500 juta untuk mendukung program pembaruan armada induknya, Qantas.
Maskapai yang bermarkas di Singapura itu menghadapi tekanan biaya operasional yang meningkat, termasuk kenaikan tarif layanan di Bandara Changi. Kondisi ini mempersulit Jetstar Asia dalam mempertahankan tarif rendah sambil tetap menghasilkan keuntungan.
Peluang bagi Scoot dan Dampaknya ke Singapore Airlines
Menurut analis dari Bloomberg Intelligence, Eric Zhu, Scoot berada dalam posisi strategis untuk mengisi permintaan yang ditinggalkan Jetstar Asia, terutama karena banyak rute keduanya yang tumpang tindih. Pada paruh pertama 2025, Jetstar Asia menyumbang 4% kapasitas kursi dari Singapura, sementara Scoot memiliki pangsa 16%.
“Sebagian besar kapasitas Jetstar Asia kemungkinan besar akan diserap oleh Scoot,” ujar Zhu. “Ini juga akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja operasional Singapore Airlines di paruh kedua tahun ini.”
Jetstar Asia sebelumnya mengoperasikan sekitar 180 penerbangan mingguan di Bandara Changi dan melayani 2,3 juta penumpang sepanjang 2024.
Baca Juga: Efektif Mulai 31 Juli 2025, Maskapai Murah Jetstar Asia Berhenti Terbang
Singapore Airlines Jajaki Penyerapan Tenaga Kerja
Singapore Airlines menyatakan sedang bekerja sama dengan Jetstar Asia dan Kongres Serikat Pekerja Nasional Singapura (NTUC) untuk membuka peluang kerja bagi staf Jetstar Asia yang terdampak.
Namun, sejauh ini belum ada pengumuman apakah rute-rute seperti Broome (Australia Barat) dan Wuxi (Tiongkok)—yang sebelumnya dilayani secara eksklusif oleh Jetstar Asia—akan dilanjutkan oleh Singapore Airlines Group.
Meskipun mencatat pendapatan rekor sebesar US$19,5 miliar dan laba melebihi ekspektasi pada 2024, Singapore Airlines tetap mewaspadai tantangan global yang dapat menurunkan permintaan penerbangan penumpang dan kargo dalam waktu dekat.