kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika gagal atasi lonjakan kasus, Korea Selatan setop skema hidup bersama Covid-19


Jumat, 19 November 2021 / 16:44 WIB
Jika gagal atasi lonjakan kasus, Korea Selatan setop skema hidup bersama Covid-19
ILUSTRASI. Seorang penjaga toko menunggu pelanggan di tengah pandemi Covid-19 di Seoul, Korea Selatan, Jumat (9/7/2021). REUTERS/Heo Ran.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus baru Covid-19 di Korea Selatan bertahan di atas 3.000 untuk hari ketiga berturut-turut pada Jumat (19/11), di tengah kekhawatiran yang mendalam atas sumber daya medis yang terbatas.

Korea Selatan melaporkan 3.034 kasus baru Covid-19, termasuk 3.011 infeksi lokal, meningkatkan total beban kasus menjadi 409.099, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA), dikutip Yonhap.

Angka Jumat menandai penurunan dari level tertinggi sepanjang masa di 3.292 hari sebelumnya. Tetapi, masih merupakan penghitungan harian terbesar keempat sejak pandemi. Penghitungan harian melebihi 3.000 pada Rabu (17/11) untuk kedua kalinya.

Kasus harian Covid-19 tetap di angka empat kali lipat sejak 7 Juli lalu di tengah peningkatan infeksi kluster.

Korea Selatan mencatat 28 kematian lagi akibat Covid-19, sehingga jumlah orang meninggal terpapar virus corona menjadi 3.215. Tingkat kematian negeri ginseng mencapai 0,79%.

Baca Juga: Korea Selatan melaporkan rekor kasus baru COVID-19

Jumlah pasien Covid-19 yang sakit kritis mencapai 499 orang, turun tujuh dari hari sebelumnya, menurut KDCA. 

Kasus pasien kritis naik menjadi lebih dari 400 orang awal bulan ini untuk pertama kalinya sejak akhir Agustus lalu, dan tetap pada tingkat tinggi. Angka tersebut melonjak ke level 522 pada Rabu.

Dari kasus yang ditularkan secara lokal, Seoul melaporkan angka tertinggi kedua sejak pandemi sebanyak 1.401. Sedangkan Provinsi Gyeonggi dan Kota Incheon masing-masing bertambah 849 dan 188. 

Hidup bersama​ Covid-19

Pemerintah Korea Selatan sedang bergulat dengan kekurangan tempat tidur di rumahsakit untuk pasien Covid-19 yang sakit parah, serta kekuarangan tenaga medis.

Tingkat hunian tempat tidur di unit perawatan intensif untuk pasien Covid-19 mencapai 80,9% di Seoul dan 78,2% di wilayah greater Seoul pada Kamis (18/11). Untuk seluruh negara, angkanya 63,8%.

Baca Juga: Hidup dengan Covid-19 hampir 3 pekan, kasus di Korea Selatan melonjak tembus 3.000

Otoritas kesehatan Korea Selatan sebelumnya mengatakan, 75% dari tingkat hunian tempat tidur adalah ambang batas kritis.

Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum mengatakan, pasien serius akan dikirim ke tempat perawatan intensif yang tersedia, terlepas dari apakah mereka berada di daerah ibu kota atau non-ibu kota untuk mengelola tempat tidur rumahsakit secara lebih efisien.

"Ada kekhawatiran perjalanan kita untuk kembali normal mungkin berhenti untuk sementara waktu jika kita tidak bisa mengatasi krisis ini," kata Kim pada Jumat dalam pertemuan dengan kepala 22 rumahsakit besar di wilayah metropolitan. 

"Kami akan meningkatkan sistem manajemen tempat tidur rumahsakit," ujarnya, seperti dilansir Yonhap.

Infeksi harian belum menunjukkan tanda-tanda melambat dalam beberapa pekan terakhir, karena pemerintah mulai melonggarkan pembatasan pada 1 November untuk kembali secara bertahap ke kehidupan pra-pandemi di bawah skema hidup bersama Covid-19.

Selanjutnya: Jelang WNI bisa pelesiran tanpa karantina, kasus Covid-19 di Singapura melonjak lagi




TERBARU

[X]
×