Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menentang keputusan Washington untuk memungut tarif tambahan untuk barang-barang China senilai US$ 550 miliar dan memperingatkan konsekuensi yang akan diterima Amerika Serikat jika tak mengakhiri tindakan salahnya.
Mengutip Reuters, komentar Kementerian Perdagangan China ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan bea tambahan sebesar 5% untuk barang-barang impor asal China pada Jumat (23/8) lalu, beberapa jam setelah China mengumumkan tarif balasan terbarunya atas barang-barang impor asal AS senilai US$ 75 miliar.
"Proteksionisme perdagangan sepihak dan intimidasi dan tekanan maksimum seperti itu melanggar konsensus yang dicapai oleh kepala negara China dan Amerika Serikat, melanggar prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan, dan secara serius merusak sistem perdagangan multilateral dan tata perdagangan normal internasional," jelas Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (24/8) seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: China warns U.S. to stop wrong trade actions or face consequences
China sangat mendesak AS untuk tidak salah menilai situasi atau meremehkan tekad rakyat China," imbuhnya.
Trump mengumumkan langkah terbarunya lewat cuitan di Twitter. Dalam cuitannya, Trump mengatakan AS akan menaikkan tarif impor China senilai US$ 250 miliar menjadi 30% dari 25% yang berlaku saat ini mulai 1 Oktober.
Pada saat yang sama, Trump mengumumkan kenaikan tarif yang direncanakan atas sisa barang China senilai US$ 300 miliar menjadi 15% dari 10%.
Amerika Serikat akan mulai memberlakukan tarif baru tersebut pada 1 September 2019, tetapi pemberlakuan tarif baru terhadap separuh dari barang-barang tersebut ditunda hingga 15 Desember.
Baca Juga: Akhir pekan dramatis: China umumkan tarif impor balasan, AS langsung membalas lagi
Trump menanggapi keputusan Beijing pada Jumat malam yang menyatakan China akan mengenakan tarif balasan atas impor dari AS senilai US$ 75 miliar mulai dari kedelai hingga etanol. China juga akan memasang kembali tarif 25% untuk impor mobil dan 5% untuk onderdil yang ditangguhkan Desember lalu.
Penasihat Gedung Putih mengatakan pada Minggu bahwa pemerintah Trump merencanakan pembicaraan langsung antara AS dengan pejabat China pada September mendatang. Tapi, tak jelas apakah pertemuan bilateral masih akan digelar.