Sumber: BBC |
BEIJING. Survei oleh HSBC merilis, pertumbuhan industri manufaktur China menyentuh titik terendah dalam 11 bulan terakhir pada Juli ini. Penyebabnya adalah lemahnya jumlah pemesanan barang baru.
Juli, indeks pembelian manajer (PMI) yang merupakan indikator kunci dalam sektor ini turun menjadi 47,7 dari sebelumnya 48,2 di bulan Juni.
Data itu muncul di tengah adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi China secara keseluruhan. Data yang dirilis awal bulan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China melambat pada periode April-Juni.
Ekonomi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tumbuh sebesar 7,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun sudah turun dari 7,7% pada periode Januari hingga Maret.
Terus menurun
Sektor manufaktur dan ekspor adalah faktor pendorong ekonomi negara ini dalam beberapa dekade terakhir.
Tetapi permintaan terhadap produk yang diekspor dari China belakangan ini melambat terutama dari pasar besar seperti Amerika Serikat dan Eropa. Pasalnya, kedua wilayah ini masih berjuang dengan perlambatan ekonomi di dalam negeri.
Sementara para pembuat kebijakan memperkirakan akan sulit untuk mendorong konsumsi dalam negeri untuk menanggulangi penurunan permintaan ekspor.
Hongbin Qu, dari HSBC mengatakan melemahnya jumlah pemesanan baru memegang peranan penting dalam melemahnya sektor manufaktur di bulan Juli ini.
"Penurunan indeks ini sejalan dengan perkiraan kami tentang momentum penurunan di kuartal mendatang,” Zhiwei Zhang, pengamat ekonomi dari Nomura menambahkan.
Zhang mengatakan ia memprediksikan pertumbuhan China akan melambat sebesar 7,4% dalam kuartal saat ini dan 7,2% pada kuartal terakhir tahun ini.