Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang pada hari Rabu (11/11) mencatat tambahan 1.547 kasus corona baru dalam satu hari. Angka tersebut merupakan yang terburuk sejak Agustus lalu.
Kyodo mencatat bahwa angka infeksi harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 7 Agustus lalu, dengan jumlah mencapai 1.596.
Otoritas kesehatan Jepang mengkhawatirkan datangnya gelombang ketiga corona menjelang musim dingin, di mana orang-orang menghabiskan waktu lebih banyak di dalam ruangan tanpa sirkulasi udara yang cukup.
Pada hari Rabu, Tokyo melaporkan 317 kasus baru dalam satu hari, menandai kembalinya 300 kasus harian setelah terakhir kali terjadi pada 20 Agustus.
Baca Juga: Angka bunuh diri di Jepang meningkat selama Oktober, tertinggi sejak 2015
Prefektur Osaka, Hyogo dan Saitama semuanya juga melaporkan rekor jumlah kasus harian sejak wabah virus corona mulai menyebar. Peningkatan infeksi cluster juga terjadi di Hokkaido yang merupakan tujuan wisata populer.
"Ini dapat dianggap sebagai gelombang ketiga (dari virus corona)," ungkap kata Toshio Nakagawa, kepala Asosiasi Medis Jepang, seperti dikutip Kyodo.
Laporan terbaru pada hari Rabu membuat Jepang kini mencatat total kasus nasional sebanyak 112.767 kasus. Sementara angka meninggal dunia sudah mencapai 1.876.
Meskipun data menunjukkan jumlah yang terus meningkat, kementerian terkait masih belum akan mengumumkan status darurat terkait penyebaran virus corona ini.
Baca Juga: Kimetsu no Yiaba Mugen Train, film berpenghasilan tertinggi sepanjang masa di Jepang
"Pada tahap ini, kami tidak berada dalam situasi untuk menyatakan keadaan darurat. Pemerintah akan meningkatkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas karena tren peningkatan menjadi mencolok," kata Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas penanganan virus corona di Jepang.
Ancaman serangan gelombang ketiga corona di Jepang ini datang di tengah upaya pemerintah melonggarkan pembatasan demi perbaikan ekonomi nasional.
Pemerintah Jepang bahkan meluncurkan program subsidi perjalanan domestik pada bulan Juli lalu, yang memungkinkan orang-orang melakukan perjalanan wisata dengan biaya lebih murah.
Baru-baru ini Jepang juga mulai membuka pintu masuk bagi wisatawan asing dari negara-negara seperti Australia, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Selandia Baru, dan Vietnam plus Taiwan untuk kedatangan non-turis.