Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Para pentintas bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki di Jepang turut menyambut baik kemenangan Joe Biden dalam pemilu presiden AS. Mereka juga berharap bahwa Biden bisa mendorong percepatan proses pelucutan senjata nuklir.
Orang-orang yang selamat dari bom atom AS tahun 1945 tersebut mengungkapkan harapannya agar Joe Biden menaruh perhatian lebih pada pelucutan senjata nuklir begitu ia menjabat nanti.
"Kami berharap melihat kemajuan dalam negosiasi pelucutan senjata nuklir setelah pergantian presiden. Saya ingin Amerika Serikat berpartisipasi sebagai pengamat dalam pertemuan Traktat Pelarangan Senjata Nuklir, Januari tahun depan," ungkap Kunihiko Sakuma, kepala kelompok penyintas di Hiroshima, seperti dikutip Kyodo.
Di sisi lain, Sakuma menyadari bahwa pelucutan senjata nuklir akan sulit terjadi selama AS masih dalam persepsi bahwa keberadaan senjata nuklir dapat menjamin stabilitas internasional.
Harapan para penyinyas ini timbul setelah Biden pada bulan Agustus lalu mengatakan dia akan berjuang untuk dunia tanpa senjata nuklir dan mengkritik Trump karena berusaha merusak upaya mengekang senjata berbahaya tersebut.
Baca Juga: Putra Mahkota Akishino resmi jadi pewaris takhta
Di Nagasaki, Walikota Tomihisa Taue mengatakan dia akan menyambut upaya Biden untuk mencapai dunia bebas senjata nuklir.
"Jika AS bergerak menuju pelucutan senjata nuklir, hal itu akan mempercepat upaya komunitas internasional menuju penghapusan nuklir," ungkap Taue.
Penyintas lain bernama Takeshi Yamakawa, seorang mantan guru yang selamat dari serangan bom atom Nagasaki, mengatakan dia ingin Biden mempresentasikan rencana spesifik untuk mewujudkan penghapusan nuklir.
Yamakawa berharap Biden bisa melakukan yang lebih dari Barack Obama. Di masa pemerintahannya, Obama menganjurkan dunia tanpa senjata nuklir, namun gagal tercapai.
Obama juga menjadi presiden AS pertama yang mengunjungi Hiroshima pada 2016, Yamakawa yang saat ini berusia 84 tahun berharap Biden juga bisa mengunjungi Nagasaki.
"Mengapa Biden tidak menjadi presiden AS pertama yang mengunjungi Nagasaki? Itu akan memberi kesempatan baginya untuk menanggapi keinginan para penyintas," ungkap Yamakawa.