Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Pria terkaya China, Li Hejun, mengalami pekan yang sangat buruk.
Li, Direktur Hanergy, kehilangan uangnya senilai US$ 15 miliar pada Rabu (20/5) kemarin saat harga saham perusahaan solar panelnya anjlok hingga 47% di transaksi perdagangan Hong Kong - hanya dalam kurun waktu satu jam. Hanergy sendiri mengalami penurunan market value sebesar US$ 18,6 miliar.
Transaksi perdagangan saham Hanergy disuspensi pada pukul 10.40 pagi. Li, yang mengempit sekitar 80% saham Hanergy, juga tidak menghadiri rapat umum pemegang saham yang juga digelar kemarin di Hong Kong. RUPS Hanergy dimulai pada saat bersamaan dengan penurunan harga sahamnya. Menurut juru bicara perusahaan, Li tengah menghadiri pembukaan pameran energi bersih Hanergy di Beijing.
Sekarang, sehari setelah anjloknya harga saham, perusahaan masih belum juga mengumumkan apa pun. Kondisi ini semakin menambah kebingungan terkait misteri penyebab anjloknya saham Hanergy.
Bespoke Investment, perusahaan penelitian dan wealth management, menyebut kisah Hanergy merupakan kisah yang sangat kacau.
Sehari sebelum anjloknya harga saham, saham Hanergy terhitung sudah melejit hingga 625% dalam setahun terakhir. Bahkan, harga sahamnya pernah menyentuh level tertinggi dengan kapitalisasi pasar melampaui US$ 45 miliar pada April. Berdasarkan data yang dirilis Hurun pada Maret, hal ini menyebabkan Li berhasil menggeser co founder Alibaba Jack Ma sebagai pria terkaya di China.
Namun, tingginya kenaikan harga saham Hanergy menimbulkan pertanyaan mengenai adanya kemungkinan manipulasi pasar. Di awal tahun ini, ada kecemasan lain yang muncul, di mana perusahaan mengaku sekitar 60% penjualan mereka berasal dari induk usaha mereka yang berbasis di Beijing, Hanergy Holding Group. Li juga merupakan direksi di perusahaan tersebut.
Sebelumnya, Reuters melaporkan, Hong Kong Securities and Futures Commission telah melakukan investigasi mengenai manipulasi pasar pada beberapa pekan terakhir, dengan mengutip sumber rahasia.