Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. China menyusun pedoman baru yang mereklasifikasi anjing sebagai hewan peliharaan dan bukan hewan ternak.
Ini sebagai bagian dari respons terhadap wabah virus corona baru, yang Humane Society sebut sebagai "pengubah permainan" potensial dalam kesejahteraan hewan.
Meskipun daging anjing tetap menjadi makanan di banyak daerah, Kementerian Pertanian China mengatakan dalam sebuah pemberitahuan yang terbit pada Rabu (8/4), anjing tidak lagi sebagai hewan ternak.
Hewan ternak mengacu kepada hewan yang bisa dibiakkan untuk menyediakan makanan, susu, bulu, serat, dan obat-obatan, atau memenuhi kebutuhan olahraga atau militer.
Baca Juga: Stop penyebaran corona, pemerintah kota Shenzhen China larang makan anjing dan kucing
"Sejauh menyangkut anjing, seiring kemajuan peradaban manusia dan kepedulian publik dan cinta akan perlindungan hewan, anjing telah dikhususkan untuk menjadi hewan pendamping," kata Kementerian Pertanian.
"Dan, secara internasional (anjing) tidak dianggap sebagai hewan ternak, jadi mereka tidak akan dianggap sebagai hewan ternak, dan tidak akan diatur sebagai ternak di China," imbuh mereka seperti dikutip Reuters.
Virus corona secara luas diyakini berasal dari kelelawar, dan bisa ditularkan ke manusia oleh spesies perantara yang dijual di pasar Kota Wuhan, tempat patogen pertama kali teridentifikasi.
China kemudian melarang pembiakan, perdagangan, dan konsumsi satwa liar, dan mencabut semua lisensi yang ada. Tiongkok juga berjanji akan merevisi undang-undang untuk membuat larangan itu permanen.
Baca Juga: Kasus penularan dari manusia ke hewan, anjing di Hong Kong positif corona