Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Rancangan pedoman yang terbit pada Rabu (8/4), yang telah Kementerian China buka untuk umum guna konsultasi publik, menyebutkan, ada 18 spesies ternak tradisional, termasuk sapi, babi, unggas, dan unta.
Kementerian Pertanian menambahkan 13 spesies "istimewa" yang juga akan terbebas dari pembatasan perdagangan hewan liar, termasuk rusa kutub, alpaka, burung pegar, burung unta, dan rubah.
Konsumsi anjing menjadi semakin tidak populer di China, dan Kota Shenzhen menjadi yang pertama melarangnya bulan lalu.
Baca Juga: Apakah anjing dan kucing bisa menularkan virus corona? Ini kata WHO
Tapi, Humane Society International, kelompok kesejahteraan hewan, memperkirakan, sekitar 10 juta anjing per tahun masih dibunuh di Cina untuk diambil dagingnya, termasuk hewan peliharaan yang dicuri.
Kota Yulin di Provinsi Guangxi mengadakan festival daging anjing tahunan setiap Juni.
"Rancangan pedoman ini bisa menjadi sinyal sebagai pengubah permainan bagi perlindungan hewan di China," kata Wendy Higgins, juru bicara Humane Society International, seperti dilansir Reuters.