Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan vaksin belum siap. Akan tetapi, dia sedang mempersiapkan logistik untuk kemungkinan peluncuran sebagian besar vaksin pada paruh pertama 2021.
Ketika ditanya apakah beberapa orang dapat menerima vaksin tahun ini, dia mengatakan kepada BBC: "Saya tidak mengesampingkan itu tetapi itu bukan harapan utama saya."
"Program ini berjalan dengan baik, (tetapi) kami belum sampai ke sana," kata Hancock.
Baca Juga: Mulai 1 November 2020, Israel akan uji coba vaksin corona pada manusia
Dimulai dari Januari
Pengembangan vaksin Oxford dimulai pada bulan Januari. Disebut AZD1222 atau ChAdOx1 nCoV-19, vaksin vektor virus dibuat dari versi lemah dari virus flu biasa yang menyebabkan infeksi pada simpanse.
Virus flu simpanse telah diubah secara genetik untuk memasukkan urutan genetik dari apa yang disebut lonjakan protein yang digunakan virus corona untuk masuk ke sel manusia. Harapannya, tubuh manusia akan menyerang novel virus corona jika melihatnya lagi.
Baca Juga: Resiko kematian infeksi Virus Corona berkurang karena aspirin
Tes darah imunogenisitas yang dilakukan pada subset partisipan yang lebih tua memperkuat data yang dirilis pada Juli yang menunjukkan vaksin tersebut menghasilkan "respons imun yang kuat" pada sekelompok orang dewasa sehat berusia antara 18 dan 55, Financial Times melaporkan sebelumnya.
Rincian temuan diharapkan segera dipublikasikan di jurnal klinis, kata FT. Namun, tidak disebutkan nama publikasinya.
AstraZeneca telah menandatangani beberapa kesepakatan pasokan dan manufaktur dengan perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia seiring semakin dekatnya pelaporan hasil awal uji klinis tahap akhir.