kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai 1 November 2020, Israel akan uji coba vaksin corona pada manusia


Senin, 26 Oktober 2020 / 13:52 WIB
Mulai 1 November 2020, Israel akan uji coba vaksin corona pada manusia
ILUSTRASI. Dalam uji coba fase pertama untuk virus corona, Pemerintah Israel akan mengikutsertakan 80 sukarelawan selama 3 minggu.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Israel resmi mengumumkan, mereka akan melalukan uji coba vaksin corona pada manusia mulai 1 November 2020.

Vaksin virus corona yang akan diuji pada manusia ini dikembangkan oleh Israel Institute for Biological Research (IIBR), yang berada di bawah pengawasan langsung dari Kementerian Pertahanan Israel.

Reuters melaporkan, IIBR telah memulai uji coba vaksin corona pada hewan sejak Maret lalu. Calon vaksin corona dengan nama BriLife ini akhirnya mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Kesehatan serta komite pengawas untuk masuk ke tahap uji coba selanjutnya.

Kementerian Pertahanan Israel menyatakan, akan ada 80 sukarelawan berusia di antara 18 dan 55 tahun yang akan mengikuti uji coba pertama ini. Para relawan akan dipantau selama 3 minggu untuk melihat, apakah antibodi virus bisa berkembang dengan baik.

Jika uji coba bulan depan menemukan hasil yang postif, maka percobaan fase berikutnya diperkirakan bisa berlangsung pada Desember, dengan 960 relawan berusia di atas 18 tahun.

Baca Juga: Relawan uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca di Brasil meninggal

Warga mengenakan masker di Israel

Fase Ketiga Uji Coba Vaksin

Fase berikutnya, fase ketiga, merupakan uji coba berskala besar dengan 30.000 relawan. Uji coba fase ketiga ini dijadwalkan akan berlangsung pada April atau Mei 2021.

"Tujuan akhir kami adalah untuk menghasilkan 15 juta dosis untuk penduduk Israel dan untuk negara tetangga dekat kami," ungkap Direktur IIBR Shmuel Shapira seperti dikutip Reuters.

Israel yang saat ini memiliki populasi sekitar 9 juta jiwa telah mulai melonggarkan kebijakan lockdown dalam beberapa waktu terakhir, sejak angka infeksi mulai menurun.

Sampai Senin (26/10), Israel telah mencatat lebih dari 310.000 kasus dengan jumlah korban meninggal mencapai 2.390.

Hingga menjelang akhir bulan Oktober, masih belum ada satupun vaksin corona yang mendapat persetujuan secara internasional. Beberapa calon vaksin corona paling potensial datang dari dari Pfizer Inc, Johnson & Johnson, AstraZeneca Plc, dan Moderna.

Selanjutnya: Proyek vaksin corona Jepang jadi sasaran hacker, diduga berasal dari China




TERBARU

[X]
×