Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kaisar Emeritus (Kehormatan) Akihito, ayah dari kaisar Jepang saat ini, di diagnosis mengalami gagal jantung bulan lalu. Seorang pejabat di Badan Rumah Tangga Kekaisaran (IHA) mengatakan, kondisi Akihito telah membaik dalam perawatan.
Akihito yang kini berusia 88 tahun, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kaisar pada tahun 2019 silam. Ini adalah pengunduran diri pertama seorang kaisar Jepang selama dua abad.
Saat itu, Akihito beralasan, dirinya tidak yakin masih dapat memenuhi tuntutan pekerjaan sebagai kaisar dari Negeri Matahari Terbit tersebut.
Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana otot jantung tidak memompa darah dengan baik sebagaimana mestinya dan dapat diobati. Berbeda dengan serangan jantung di mana aliran darah ke jantung tiba-tiba tersumbat.
Akihito didiagnosis menderita gagal jantung karena katup jantung yang rusak pada akhir Juni dan telah menjalani perawatan dengan obat-obatan dan melalui pembatasan aktivitas dan asupan cairan sejak saat itu, kata seorang pejabat IHA.
"Saat ini dia menjalani hidup seperti biasa," tambah pejabat itu.
Baca Juga: Sri Lanka Dekati China Demi Hidupkan Kembali Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata
Akihito, merupakan putra Kaisar Hirohito, menghabiskan sebagian besar masa pemerintahannya bekerja untuk menyembuhkan luka perang yang dilancarkan negara itu di seluruh Asia, atas nama ayahnya, serta membawa monarki lebih dekat dengan warga biasa.
Akihito menandai peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua pada tahun 2015 dengan ekspresi "penyesalan yang mendalam", sebuah penyimpangan dari pernyataan sebelumnya, yang dilihat oleh beberapa orang sebagai upaya untuk memperkuat warisan pasifisme di bawah ancaman dari nasionalis Jepang yang konservatif.
“Melihat kembali masa lalu, bersama dengan penyesalan yang mendalam atas perang, saya berdoa agar tragedi perang ini tidak akan terulang dan bersama-sama dengan rakyat, menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi mereka yang gugur dalam pertempuran dan kerusakan akibat perang,” katanya pada 15 Agustus 2015, peringatan 70 tahun berakhirnya perang.
Seorang ilmuwan dengan kegemaran, Akihito adalah pewaris pertama dalam keluarga kekaisaran Jepang untuk menikahi orang biasa, Permaisuri Emerita Michiko, yang ia temui di lapangan tenis.