kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kamboja hancurkan setiap senjata dan barang militer buatan AS, ada apa?


Sabtu, 11 Desember 2021 / 07:25 WIB
Kamboja hancurkan setiap senjata dan barang militer buatan AS, ada apa?
ILUSTRASI. Perdana Menteri Kamboja Hun Sen tiba di KTT ASEM di Brussels, Belgia, 18 Oktober 2018. REUTERS/Piroschka van de Wouw


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - PHNOM PENH. Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memerintahkan militer untuk menghancurkan setiap persenjataan buatan AS atau menyimpannya di gudang, setelah Washington memberlakukan embargo senjata.

AS pada Rabu (8/12) memberlakukan embargo senjata atas Kamboja, dengan alasan kekhawatiran tentang hak asasi manusia dan korupsi di negara Asia Tenggara tersebut serta kegiatan China di negeri itu.

Tindakan yang Departemen Luar Negeri dan Departemen Perdagangan AS ambil tersebut bertujuan untuk membatasi akses ke "artikel dan layanan pertahanan" oleh badan militer intelijen Kamboja.

"Saya memerintahkan semua unit tentara untuk segera meninjau senjata dan barang-barang militer yang dimiliki Kamboja saat ini," kata Hun Sen dalam sebuah posting Facebook, Jumat (10/12), seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Militer AS: Perlombaan senjata hipersonik dengan China sudah berlangsung

"(Kita) harus menarik semua senjata dan barang militer AS jika ada, taruh di gudang atau hancurkan sebagaimana mestinya," ujar dia. 

"(Embargo senjata AS) adalah pesan peringatan kepada generasi Kamboja berikutnya yang memimpin pemerintah bahwa jika mereka menginginkan sektor pertahanan yang independen, tolong jangan gunakan senjata AS," tegasnya.

"Banyak dari mereka yang menggunakan senjata AS kalah dalam perang," imbuh orang paling kuat di Kamboja itu, merujuk ke Afghanistan.

Pada November lalu, Washington menjatuhkan sanksi kepada dua pejabat Kamboja atas tuduhan korupsi yang terkait dengan Pangkalan Angkatan Laut yang didanai AS.

Baca Juga: AS siapkan radar jarak jauh terbaru, dirancang untuk memantau rudal balistik

Hun Sen adalah salah satu mitra terdekat China di Asia, dan pemerintahannya telah membongkar fasilitas di Pangkalan Angkatan Laut Ream yang sebagian dibangun dengan dana dari Amerika Serikat dan menjadi tuan rumah latihan militer AS.

Pangkalan Sihanoukville di Teluk Thailand telah menjadi masalah dalam hubungan AS-Kamboja dalam beberapa tahun terakhir, dengan Washington mencurigainya akan diubah untuk digunakan oleh China.

Hun Sen telah berulang kali membantah negaranya akan menjadi tuan rumah bagi militer China di pangkalan tersebut.

Beijing semakin memaksakan klaim teritorial di Laut China Selatan dan Laut China Timur, meningkatkan ketegangan dengan banyak negara Asia, tetapi Kamboja semakin tampak sebagai sekutu.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×